KNKT Teliti Pengatur Kecepatan Sriwijaya Air SJ 182

CNN Indonesia
Kamis, 04 Feb 2021 00:38 WIB
KNKT telah mengirim 13 komponen ke Amerika Serikat dan Inggris untuk membantu proses investigasi.
Ilustrasi (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia --

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tengah meneliti sistem autothrottle pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, pada 9 Januari 2021.

Penelitian tersebut melibatkan 13 komponen yang berhubungan dengan sistem pengatur kecepatan tersebut.

"Saat ini kami belum bisa berikan kesimpulan hasil analisas. Kami akan tunggu hasil CVR (cockpit voice recorder)," ujar Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI, Rabu (3/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk diketahui, autothrottle merupakan sistem pengatur atau gas yang memungkinkan pilot mengatur kecepatan (speed) dan dorongan (thrust) pesawat secara otomatis. Dalam pengaturan kecepatan, autothrottle berguna untuk mengatur penerbangan pesawat dalam batas yang aman.

Sedangkan pengaturan thrust memungkinkan pilot menyetel kekuatan pendorong pesawat untuk berbagai aktivitas, seperti lepas landas serta menaikkan dan menurunkan ketinggian, juga saat mendarat.

Infografis Fakta-fakta Sriwijaya Air JatuhFoto: CNN Indonesia/Fajrian
Infografis Fakta-fakta Sriwijaya Air Jatuh

Lebih lanjut, Soerjanto menerangkan KNKT telah mengirim 13 komponen ke Amerika Serikat dan Inggris untuk membantu proses investigasi. Ia berharap lembaganya segera memperoleh hasil komponen mana yang paling berpengaruh terhadap perubahan yang terjadi dalam sistem autothrottle.

Untuk diketahui, kondisi autothrottle Sriwijaya Air SJ 182 menjadi salah satu poin yang dituangkan dalam gugatan yang dilayangkan pihak keluarga korban Sriwijaya Air SJ 182 terhadap produsen pesawat yang jatuh tersebut, Boeing Corporation.

Dalam gugatannya, pihak penggugat menyatakan sebagian pesawat Boeing 737-500 rusak dan sangat berbahaya karena autothrottle mengalami kegagalan fungsi. Kondisi tersebut mengakibatkan perbedaan daya yang diberikan ke mesin dan menyebabkan hilangnya kendali.

Selain itu juga membuat mesin-katup pengecekan udara tahap kelima mengalami korosi dan bocor, menyebabkannya macet di posisi terbuka selama penerbangan.

"Ini telah mengakibatkan kompresor macet yang tidak terkendali," demikian keterangan gugatan atas nama keluarga tiga korban SJ 182 yang dilakukan Firma Hukum asal Chicago, Amerika Serikat, Wisner pada 25 Januari 2021.

Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak di perairan antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu pada Sabtu 9 Januari 2021 sekitar pukul 14.40 WIB.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu dipastikan jatuh ke laut setelah empat menit lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten.

Total jumlah penumpang yang berada di pesawat tersebut 62 orang, dengan rincian 56 penumpang dan enam awak pesawat aktif. Sementara 56 penumpang ini terdiri dari 40 dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga balita.

(mts/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER