Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pertemuan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto hanya sebatas silaturahmi. Riza menyebut Anies dan Prabowo membahas program kerja masing-masing
"Pertemuan itu silaturahmi biasa, cair, Pak Prabowo menjelaskan gagasan konsep terkait pertahanan dan sebagainya," kata Riza di Balai Kota, Jumat (5/2).
Riza mengatakan Anies pun menjelaskan masalah penanganan pandemi virus corona (Covid-19), sementara Prabowo berbicara masalah kedaulatan NKRI hingga program komponen cadangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menegaskan dalam pertemuan itu, Anies dan Prabowo tak membahas mengenai Pilkada DKI Jakarta. Masa jabatan Anies sendiri bakal berakhir pada 2022.
"Enggak ada pembahasan soal itu, sejauh yang saya tahu. Kan waktu itu belum. Pertemuan itu belum ada wacana soal pilkada 2022, 2023 atau 2024," ujarnya.
Riza yang juga Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta itu mengatakan saat ini pihaknya belum membahas mengenai persiapan Pilkada Jakarta. Ia mengaku masih menanti kepastian pelaksanaan pilkada selanjutnya.
Saat ini pelaksanaan pilkada Jakarta masih belum pasti, seiring rencana Revisi Undang-undang Pemilu. Dalam draf revisi UU Pemilu, pelaksanaan pilkada bakal dinormalisasi pada 2022 dan 2023.
Sementara, sejumlah partai politik di parlemen menolak ketentuan tersebut dan meminta pilkada tetap dilaksanakan 2024 sesuai ketentuan dalam UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada.
"Terkait pilkada, sekali lagi kami mengikuti ketentuan, aturan yang ada. Apa yang menjadi kebijakan pemerintah. UU yang menyusun, membuat, merevisi itu menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dan DPR RI," ujar Riza.
Riza juga enggan membicarakan sosok yang bakal diusung partainya. Menurutnya, apabila Pilkada DKI dilaksanakan pada 2022, pihaknya masih memiliki cukup waktu untuk berkonsolidasi.
"Terlalu prematur, terlalu cepat bicara sosok, calon kepala daerah ke depan," katanya.
Sebelumnya, politikus Partai Gerindra yang juga Juru Bicara Prabowo di Kementerian Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengungkap pertemuan Prabowo dengan Anies yang berlangsung pada pekan lalu.
Meski begitu, ia tak mau merinci isi pertemuan tersebut. Dia enggan membeberkan apa saja yang dibicarakan keduanya dalam pertemuan itu.
Ada sejumlah isu yang terkait Anies Baswedan dan Partai Gerindra, yang merupakan salah satu pengusungnya di Pilkada DKI 2017, belakangan ini.
Pertama, serangan dari politikus Partai Gerindra Ali Lubis kepada Anies yang memintanya mundur jika memang tak lagi sanggup menangani pandemi.
Kedua, isu Pilkada serentak 2024 yang terkait rencana revisi UU Pemilu. Dalam Revisi UU itu, ada ketentuan untuk menggelar Pilkada 2022 dan 2023. Sementara, Pemerintah berkukuh dengan Pilkada 2024 sesuai UU Pilkada.
Anies, yang masa jabatannya di DKI habis pada 2022, terseret polemik karena sejumlah pihak menilai tanpa jabatan ia kehilangan panggung sebelum Pilpres 2024.
(dmi/fra)