Taman Hutan Raya (Tahura) Ir H Djuanda di Kota Bandung ditutup sementara hingga 8 Februari usai temuan 19 kasus positif Covid-19 pada pegawaianya.
"Benar, teridentifikasi 19 orang positif. Tanggal 1 Februari kami di-PCR sebanyak 110 orang. Hasilnya, 19 orang positif," kata Kepala Tahura Ir H Djuanda, Lianda Lubis, dalam keterangannya, Sabtu (6/2).
Para pegawai yang positif Covid-19 itu, katanya, tidak semuanya menunjukkan gejala. Akan tetapi, mereka sudah dibawa ke pusat isolasi mandiri milik pemerintah di Gedung BPSDM Jabar, Kota Cimahi, sejak Rabu (3/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Lepas Penat di Taman Hutan Raya Djuanda |
"Sampai sekarang semuanya di sana dan sehat-sehat saja. Tidak ada gejala apapun juga, batuk sedikit pun tidak ada," ujarnya.
Menurut Lianda, 19 karyawannya tersebut bukan bertugas pada sektor pelayanan yang biasa berinteraksi dengan pengunjung. Dari hasil penelusuran, diduga mereka yang positif tertular dari wilayah tempat tinggalnya masing-masing.
"Yang kena itu bukan petugas yang ada pelayanan sama pengunjung. Kita cek, banyaknya petugas patroli hutan. Begitu staf kami kena, baru di salah satu daerah mengakui banyak yang positif. Saya tanya aktivitas dan mereka mengakui banyak interaksi," tuturnya.
Lianda juga memastikan kabar berantai di aplikasi pesan singkat soal 35 pegawai Tahura Juanda positif Covid-19 adalah hoaks.
"Informasi (35 orang) Itu hoaks, tapi memang ada yang terkonfirmasi 19 orang. Tapi bukan dari interaksi dengan pengunjung, karena mereka bukan orang-orang pelayanan publik, yakni petugas kebersihan, polhut, dan keamanan," ujarnya.
Dengan ditemukannya 19 karyawan positif, pihak Tahura Ir H Djuanda menutup sementara aktivitas di Tahura. Penutupan dilakukan sejak 3 hingga 8 Februari 2021.
"Sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19, kami tutup selama enam hari terhitung sejak 3 Februari. Ditutup sementara untuk sterilisasi kawasan," katanya.
(hyg/arh)