Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membantah Pemprov DKI telah angkat tangan atau menyerah dalam penanganan dan penanggulangan Covid-19 di ibu kota.
Anies mengatakan pihaknya hanya ingin pemerintah daerah di sekitar DKI Jakarta meningkatkan kapasitas perawatan bagi pasien Covid-19.
"Ingat saat itu sempat ramai disebutkan Jakarta angkat tangan atau apa. Sama sekali bukan, Jakarta menginginkan agar daerah-daerah itu juga meningkatkan kapasitas untuk perawatan," kata Anies dalam diskusi daring yang diselenggarakan Jaringan Masyarakat Siber Indonesia, Senin (8/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies mengatakan untuk meningkatkan kapasitas itu, yang bisa membantu Pemerintah Daerah di sekitar DKI adalah pemerintah pusat. Pemprov DKI pun, kata dia, selama ini juga dibantu oleh Pemerintah Pusat.
Ia mencontohkan saat DKI mengkonversi 63 persen tempat tidur RSUD untuk perawatan Covid-19. Kebijakan itu, kata dia, juga dibarengi penambahan jumlah tenaga kesehatan.
"Jadi ketika kami lakukan perekrutan [tenaga kesehatan], untuk gaji dan lain-lain, kami dibantu oleh BNPB, Gugus Tugas Nasional. Jadi ini contoh bahwa kita melakukan konversi, Pemerintah pusat bantu pembiayaan. Tapi kalau kita tidak lakukan konversi, pemerintah pusat ya tidak bisa bantu pendanaan," kata dia.
Anies sebelumnya disebut telah meminta pemerintah pusat untuk mengambil alih penanganan Covid-19. Hal itu diungkapkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.
"Pak Gubernur berkoordinasi dengan pemerintah pusat, berharap nanti pemerintah pusat bisa mengambil alih, memimpin. Agar ada peningkatan fasilitas di sekitar Bodetabek, sehingga ketersediaan dari fasilitas di Jakarta bisa terus meningkat, tapi okupansinya menurun," kata Riza Januari lalu.
Merespons hal itu, Ketua DPC Gerindra Jakarta Timur Ali Lubis mengkritik sikap Anies. Menurut dia sikap itu menimbulkan tanda tanya besar.
Ia pun meminta Anies mundur dari jabatannya sebagai gubernur jika memang tak lagi sanggup menangani pandemi.
"Anies nyerah lawan Covid-19? Jika seperti itu maka sebaiknya mundur saja dari Jabatan Gubernur," kata Ali dalam keterangan tertulisnya.
(fea/fea)