Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas menyebut ada guru agama di DKI Jakarta yang menyambi sebagai tukang tambal ban. Ketimpangan pendapatan antara guru agama di bawah Kementerian Agama dengan Pemerintah Provinsi DKI pun disorot.
Hal itu ia ketahui usai menjaring aspirasi Forum Guru Agama se-DKI Jakarta. Hasbiallah mengatakan gaji dan tunjangan guru agama dari Kementerian Agama tak mencukupi kebutuhan hidup.
"Keluhan mereka itu ada sebagian mereka yang ngajar agama nyambi kerja, jadi enggak concern. Guru agama Kristen ada yang jadi [tukang] tambal ban, kasihan, ironislah. Padahal mereka guru-guru yang ngajar akhlak," kata Hasbiallah saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (16/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menilai kesejahteraan guru agama yang dinaungi Kemenag kalah jauh dari guru lainnya. Padahal, ucapnya, mereka sama-sama guru yang mengajar di sekolah negeri.
Ia menyebut pendapatan guru agama berkisar Rp3 juta sebulan. Sementara guru lain di bawah naungan Dinas Pendidikan DKI Jakarta bisa mengantongi Rp7 juta sebulan.
"Ibarat yang satu makan ikan asin, yang satu makan daging," tuturnya.
Hasbiallah yakin DKI akan merekrut para guru agama tersebut. Sebab sekolah-sekolah negeri di DKI Jakarta sedang membutuhkan banyak guru agama.
Dia akan meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk turun tangan. Dia mengusulkan agar 200 orang guru lintas agama direkrut jadi PNS DKI.
"Beliau tahulah penderitaan, susahnya guru itu beliau tahu. PKB akan bicarakan dengan Gubernur. Saya yakin beliau terima karena beliau ngerti," ujar Hasbiallah
(dhf/arh)