Kasus Covid-19 Jakarta Turun karena Sulit Input Data Spesimen
Jumlah kasus positif Covid-19 di Jakarta pada Kamis (18/2) menurun drastis dibandingkan satu hari sebelumnya. Hal ini terjadi lantaran laboratorium kesulitan menginput data pemeriksaan spesimen.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengatakan jumlah kasus positif Covid-19 di ibu kota sebanyak 373 pada Kamis (18/2) bukan data keseluruhan.
"Kesulitan penginputan data ini akibat sedang dilakukannya perbaikan koneksi untuk mempercepat sistem penginputan dari Kemenkes. Sehingga, jajaran Dinkes DKI Jakarta tidak dapat melakukan penarikan data per Rabu,17 Februari 2021," kata Dwi dalam keterangannya, Kamis (18/2).
Pada Kamis ini tercatat penambahan 373 kasus baru positif Covid-19 di Jakarta. Tambahan itu membuat akumulatif kasus mencapai321.111kasus. Dari jumlah kasus tersebut, total orang dinyatakan sembuh sebanyak302.435dan 5.049 orang meninggal dunia.
Sementara pada Rabu (17/2), penambahan kasus harian Covid-19 di Jakarta bertambah 1.445 kasus baru. Jumlah itu berdasarkan hasil pemeriksaan PCR dari 9.014 orang.
Dwi meminta sedikitnya data kasus positif itu tidak diasumsikan bahwa wabah Covid-19 di Jakarta telah benar-benar terkendali.
"Untuk all records akan masuk datanya besok. Mohon tidak diasumsikan bahwa data yang sedikit ini karena wabah sudah benar-benar terkendali, karena besok kemungkinan akan ada akumulasi data dari yang sebelumnya tidak bisa dilakukan penarikan melalui sistem," ujar dia.
Berdasarkan data sebaran kasus baru Covid-19 di 34 provinsi pada hari ini, Jakarta menempati urutan kelima. Peringkat pertama ditempati Jawa Barat dengan tambahan 4.420 kasus baru.
Posisi berikutnya adalah Jawa Tengah 676 kasus baru, disusul Jawa Timur 559 kasus baru, kemudian Kalimantan Timur 518 kasus baru.