Walhi: Pompa Penyedot Air Tak Ampuh Kendalikan Banjir Jakarta

CNN Indonesia
Jumat, 19 Feb 2021 17:38 WIB
Walhi mengatakan Pemprov DKI perlu meningkatkan pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) dan wilayah resapan air untuk mencegah banjir.
Walhi menyebut pompa penyedot air tak cukup diandalkan untuk mengendalikan banjir Ibu Kota Ilustrasi (CNN Indonesia/Djonet Sugiarto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) DKI Jakarta berpendapat pompa penyedot air tak cukup diandalkan untuk mengendalikan banjir Ibu Kota. Pemprov DKI setidaknya menyiapkan sekitar 487 unit yang disebar di 178 rumah pompa.

"Kalau untuk pompa, ini kan sangat tergantung pada curah hujan dan debit air ya. Sehingga hanya kasus saja. Untuk diandalkan sebagai pengendali banjir, tentu saja tidak strategis, kami yakin pemerintah pasti tahu," kata Direktur Eksekutif Daerah Walhi Jakarta Tubagus Soleh Ahmadi kepada CNNIndonesia.com, Jumat (19/2).

Soleh mengatakan penilaian tersebut bisa dibuktikan dengan banjir yang saat ini masih belum surut di sejumlah titik Jakarta. Menurutnya, banjir masih terjadi karena akar penyebab bencana musiman itu belum terselesaikan.

Soleh menilai faktor utama banjir di DKI disebabkan kawasan resapan air yang belum memadai. Kendala ini, kata dia, sudah menjadi permasalahan sejak lama yang perlu cepat dibenahi dengan meningkatkan pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) dan wilayah resapan air.

Namun, menurut Soleh, upaya mengantisipasi banjir di DKI juga tak bisa hanya melalui penguatan infrastruktur penunjang. Ia mengatakan Pemprov DKI juga perlu duduk bersama dengan daerah lain, seperti Bogor misalnya yang merupakan kawasan hulu.

Ia mengatakan banyak kawasan di hulu, seperti Puncak, yang sudah dialihfungsikan menjadi lokasi perkebunan atau wisata yang cukup berperan dalam banjir DKI.

"Pemprov Jakarta memang memiliki program penanganan banjir. Tetapi kita kalah cepat dengan krisis global, yakni perubahan iklim yang berdampak pada cuaca ekstrem. Jadi ini memperparah keadaan, karena daya tampung lingkungan hidupnya sudah rusak," ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Pemprov DKI telah menyiagakan ratusan pompa stasioner untuk mengantisipasi terjadinya banjir. Hal ini disampaikan Anies melalui akun Instagram resmi milknya, @aniesbaswedan. Total pompa yang disediakan sebanyak 487 unit yang disebar di 178 rumah pompa.

Anies sempat menyebut banjir di Duri Kepa, Jakarta Barat, akhir pekan lalu, bisa surut dalam hitungan 6 jam berkat kerja keras Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI, mulai dari gerebek lumpur, perbaikan gorong-gorong, pelebaran saluran air, serta persiapan pompa air.

Namun, hari ini banjir kembali menggenangi sejumlah wilayah Jakarta. Seperti misalnya di Kampung Melayu dan Cipinang Melayu. Banjir yang terjadi sejak subuh itu belum juga surut sampai siang tadi. Warga di wilayah Kampung Melayu tetap diminta waspada lantaran akan ada air kiriman dari hulu.

(fey/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER