Koordinator Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim pesimis dengan rencana Kemendikbud membuka sekolah di tengah pandemi Covid-19 pada bulan Juli mendatang. Pasalnya, dia merasa vaksinasi terhadap 5 juta guru masih belum optimal.
"Kami melihat pernyataan mas menteri (pendidikan dan kebudayaan) terlalu prematur jika ingin membuka sekolah di bulan Juli. Untuk mencapai 5 juta vaksinasi saja kami lihat agak tergopoh-gopoh karena lamban kelihatannya," tutur dia, Rabu (3/3).
Satriwan mengaku menerima sejumlah laporan dari pelbagai daerah bahwa proses vaksinasi untuk guru dan tenaga kependidikan belum dimulai semenjak vaksinasi pertama yang digelar di DKI Jakarta pekan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berangkat dari situ, dia pesimis vaksinasi untuk para pengajar bisa rampung sebelum sekolah dibuka lagi pada Juli mendatang.
"Di Jakarta sendiri per hari Senin (1/3), kami mendapat laporan dari guru-guru dan tenaga kependidikan. Mereka mengatakan setelah vaksinasi simbolis di SMA 70 minggu lalu, sampai sekarang tidak ada tindak lanjutnya, kapan jadwalnya, dimana ditempatkannya,"
Ia mengatakan laporan serupa juga disampaikan guru dan tenaga kependidikan di Banten, Jawa Barat, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, dan beberapa daerah lain.
Pada beberapa kasus, lanjut Satriwan, guru pun berupaya mendatangi layanan kesehatan setempat untuk memastikan jadwal vaksinasi. Namun beberapa guru justru mengaku tak terdaftar sebagai penerima vaksin.
Selain itu, ia juga mengaku menerima keresahan dari pihak orang tua yang khawatir akan kesehatan siswa jika sekolah dibuka. Pasalnya, belum ada informasi lebih lanjut dari Kementerian Kesehatan terkait nasib vaksinasi bagi anak di bawah 18 tahun.
Satriwan sendiri menduga pembukaan sekolah tanpa vaksinasi terhadap siswa bisa berpotensi membahayakan siswa itu sendiri. Terlebih, katanya, di sekolah jumlah siswa bisa berkali lipat lebih banyak dari guru dan tenaga kependidikan.
Sebelumnya, juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan wacana pembukaan sekolah pada Juli masih lanjut meskipun kasus mutasi virus SARs-CoV-2 B117 baru ditemukan di Indonesia.
Wacana pembukaan sekolah sendiri mulanya disampaikan Presiden Joko Widodo. Ia ingin pembelajaran tatap muka bisa berjalan setelah vaksinasi guru dan tenaga kependidikan rampung. Kemendikbud pun tengah mengkaji kebijakan tersebut.
(fey/bmw)