Prajurit TNI Ikut Terjun Lacak Mutasi Corona B117 di Karawang

CNN Indonesia
Rabu, 03 Mar 2021 17:50 WIB
Prajurit TNI diterjunkan untuk melacak mutasi corona B117 usai ditemukan dua warga Karawang yang terpapar sepulang dari Arab Saudi
Ilustrasi. Prajurit TNI diterjunkan melacak mutasi corona B117 di Karawang. (Foto: CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia --

Komandan Resor Militer 063 TNI Kolonel Inf Elkines Villando Dewangga bakal menerjunkan jajarannya untuk ikut terlibat menelusuri kontak kasus mutasi virus SARS-CoV-2 B117 yang sempat menjangkit dua warga di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Kedua warga yang merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Arab Saudi itu kini sudah dinyatakan negatif Covid-19 usai menjalani isolasi di Jakarta.

"Upaya yang dilakukan, melakukan lidik dan tracking penyebaran covid-19," kata Elkines dalam keterangan tertulis, Rabu (3/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Elkines menjelaskan, mulai hari ini Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang beserta Satgas Penanganan Covid-19 bakal bekerja sama untuk melakukan penelusuran kontak terhadap kontak erat dari dua warga tersebut.

Dua warga yang telah teridentifikasi itu yakni M, warga Kecamatan Lemah Abang, ia mendarat di Bandara Soetta pada 28 Januari 2021. Kemudian warga kedua A yang berasal dari Kecamatan Pedes mendarat pada 31 Januari 2021.

"Bahwa yang terpapar Covid-19 varian baru jenis UK tersebut bukan berasal dari WNA melainkan warga Karawang yang baru pulang dari Arab Saudi. Covid-19 varian baru lebih berbahaya karena menyerang syaraf," jelasnya.

Pemerintah sebelumnya memutuskan untuk melibatkan unsur TNI/Polri dalam ihwal penelusuran kontak kasus covid-19 di Indonesia. Pelibatan kedua unsur itu bakal lebih fokus pada pendampingan tim medis.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Pusat Kesehatan TNI Mayjen Tugas Ratmono mengatakan, sebanyak 125 ribu prajurit TNI juga akan mendapatkan jatah vaksin dari Kementerian Kesehatan.

"Didukung vaksinasi oleh Kemenkes sejumlah 125 ribu dosis vaksin untuk 125 ribu prajurit," katanya.

Vaksin-vaksin ini, kata Tugas, diprioritaskan bagi prajurit TNI yang memang bertugas mengawal pendisiplinan masyrakat. Tak hanya itu, prajurit TNI yang menjadi petugas publik juga akan diberi vaksin dalam periode 125 ribu dosis dari Kemenkes ini.

"Jadi ini diutamakan untuk petugas pendisiplinan masyarakat dan petugas publik dan utamanya di seluruh jajaran TNI untuk para Babinsa, para Babinpotmar dan para Babinpotdirga karena mereka kita latih sebagai tracer," ucap Tugas.

Ia menuturkan, dari 125 ribu dosis vaksin, akan diprioritaskan sebanyak 9.396 bagi prajurit di Mabes TNI.

Prajurit yang belum masuk daftar penerima vaksin di periode ini dipastikan akan menerima vaksinasi di periode selanjutnya.

"Kita akan laksanakan sesuai dengan ketersediaan vaksin. Nantinya untuk semua prajurit yang ada di TNI dan juga para PNS kita selesaikan semuanya, setelah itu tentunya TNI siap membantu vaksinasi ke masyarakat secara umum," kata dia.

Tugas juga menjelaskan saat ini Babinsa dan beberapa satuan yang memang menerima pelatihan atau Training of Trainer (ToT) sebagai tracer covid-19 di masyarakat telah mulai terjun ke lapangan.

Mereka, kata Tugas, mulai bekerja dengan melekat langsung dalam pelaksanaan PPKM Mikro di beberapa wilayah.

"Ini sangat penting karena akan membantu pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan. Mereka yang sudah dilatih tracer, sudah di ToT, kemudian dilatih langsung maupun virtual, sudah ditetapkan dan punya sertifikasi sebagai tracer," katanya.

(khr/tst/psp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER