Pemerintah Siapkan Skema Vaksinasi Lansia di Dekat Rumah
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengatakan dalam waktu dekat pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan segera menerbitkan aturan baru soal mekanisme vaksinasi virus corona pada warga lanjut usia (lansia).
Vaksinasi tahap kedua yang menyasar sebanyak 21,5 juta lansia akan dilaksanakan di lokasi terdekat masing-masing lansia, sehingga diharapkan tidak lagi menimbulkan antrean yang dikhawatirkan justru menimbulkan penularan virus corona.
"Kementerian Kesehatan terus berupaya memberi kemudahan bagi masyarakat lansia yang akan menerima vaksin. Untuk itu Kemenkes tengah mempersiapkan surat edaran, agar para lansia dapat memperoleh vaksin Covid-19 di lokasi terdekat dari tempat tinggal mereka," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Kamis (4/3).
Sebab dengan mekanisme yang kini ada, para lansia hanya bisa menjalani vaksinasi di fasilitas kesehatan milik pemerintah. Kendati demikian, Wiku tak menjelaskan secara rinci akan memanfaatkan fasilitas apa saja untuk vaksinasi lansia di dekat tempat tinggal masing-masing penerima tersebut.
Selanjutnya, selain vaksinasi lansia di fasilitas kesehatan. Pemerintah mulai melakukan terobosan sejak Rabu (3/3) kemarin dengan memulai vaksinasi drive thru atau layanan tanpa turun (Lantatur) bagi lansia di DKI Jakarta.
Vaksinasi digelar di Parkir Hall C Jakarta International Expo (JIExpo). Lansia yang ingin mengikuti vaksinasi Covid-19 ini harus mempersiapkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) DKI Jakarta.
"Dengan demikian lansia tidak harus mengantre dan bepergian jauh sampai ke fasilitas kesehatan di ibukota provinsi untuk memperoleh vaksin," jelas Wiku.
Perihal vaksinasi lansia, Kemenkes sebelumnya mengatakan bahwa seluruh warga lansia di DKI Jakarta akan menjadi sasaran program vaksinasi pemerintah. Sementara 33 provinsi lainnya hanya dilakukan di perwakilan ibu kota saja, seperti misalnya Jawa Barat yang hanya dilakukan di Bandung.
Hal itu disebabkan ketersediaan vaksin yang belum mampu mencakup total 21,5 juta lansia Indonesia.