Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mulai menggodok aturan mudik Lebaran 2021 sebagai antisipasi jika pemerintah akhirnya memang memastikan tidak akan melarang pergerakan besar-besaran warga di tengah pandemi Covid-19.
Wacana itu mengemuka saat Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkap pemerintah akan mengizinkan masyarakat untuk mudik pada Lebaran tahun ini. Sinyal lampu hijau mudik ini muncul dalam dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI pada Selasa (16/3) lalu.
Kabag Ops Korlantas Polri, Kombes Rudy Antariksawan juga mengatakan tengah berkoordinasi dengan sejumlah pemangku kebijakan demi kelancaran penerapan peraturan. Termasuk berkomunikasi dengan Satgas Penanganan Covid-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Polri sudah ada keputusan, sesuai kebijakan pemerintah untuk mempedomani protokol kesehatan [selama penyelenggaraan mudik]," kata Rudy saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (17/3).
Namun Rudy mengaku belum dapat memastikan apakah akan ada sejumlah penyekatan dan penutupan jalan--seperti pada mudik tahun lalu--atau tidak.
Dia hanya mengatakan, hari ini Korlantas Polri bakal menggelar rapat dengan Asisten Operasi (Sops) Kapolri untuk menyusun rencana operasi ketupat 2021.
"Hari ini juga baru rapat di sops Polri bahas ops ketupat 2021. Pola ops kami akan menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah," tambah dia lagi.
Sebelumnya, Menhub Budi Karya memaparkan mudik Lebaran 2021 bisa saja terlaksana dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat, mulai dari tempat keberangkatan, selama perjalanan, sampai di tempat kedatangan.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pada masa mudik lebaran tahun ini, pemerintah akan melaksanakan tracing secara ketat terhadap masyarakat yang bepergian.
Namun demikian, keputusan final soal mudik masih akan dikoordinasikan dengan Satgas Penanganan Covid-19.
Budi menuturkan syarat mudik lebaran diatur untuk mengantisipasi jumlah pemudik. Dia pun memprediksi bakal terjadi lonjakan pemudik lebaran tahun ini mengingat sebagian warga sudah mendapatkan vaksin Covid-19.
"Pasti terjadi lonjakan. Program vaksinasi membuat masyarakat ingin bepergian. Ada juga PPnBM 0 persen dan penggunaan tes GeNose yang membuat orang confident bepergian. Demikian juga pengemudi yang menggunakan angkutan pribadi diperkirakan menurun dari 2019," kata Budi.