Polri: 22 Tersangka Teroris Jatim Sementara Tak Terkait FPI
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Rusdi Hartono mengatakan bahwa 22 tersangka teroris Jamaah Islamiyah (JI) yang ditangkap di Jawa Timur pada akhir Februari lalu tidak berkaitan dengan Front Pembela Islam (FPI).
"Untuk sementara, tidak ada hubungannya dengan FPI," kata Rusdi kepada wartawan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada Kamis (18/3).
Rusdi mengatakan bahwa kelompok tersebut terafiliasi dengan JI dan seringkali dikenal sebagai kelompok Fahim, yang merupakan nama pemimpinnya.
"Yang turun paling terakhir itu si Fahim. Itulah sering disebut kelompok Fahim. Fahim itu nama orang yang turun terakhir tadi," ucap dia.
Sebagai informasi, para tersangka diduga selama ini menggunakan wilayah sekitar Gunung Bromo sebagai lokasi latihan. Latihan terpusat itu dilakukan para tersangka yang berjejaring di wilayah Jawa Timur.
Rusdi mengatakan, para tersangka juga telah merencanakan sejumlah aksi terorisme. Kata dia, tersangka bertujuan untuk menebarkan rasa ketakutan di tengah masyarakat.
Menurutnya, mereka juga telah menyasar anggota Polri sebagai target aksi teror yang hendak dilakukan. Pasca penangkapan 22 terduga teroris, polisi menyatakan terus memantau lokasi-lokasi yang dianggap menjadi titik mencurigakan.
JI sendiri merupakan jaringan terorisme yang bertanggung jawab atas pelbagai kasus teror di Indonesia. Beberapa di antaranya seperti Bom Bali 1 dan 2, kemudian ledakan di hotel JW Marriot dan Ritz-Carlton di kawasan Mega Kuningan, Jakarta pada 2009.
Sebelumnya, Polri menyebut ada keterkaitan sejumlah tersangka teroris dengan organisasi yang sudah dilarang pemerintah, FPI.