Sementara itu Burhan, adik kandung Asep mengatakan, keluarga pertama kali tahu soal keberadaan kakaknya itu dari teman satu angkatan kakaknya sesama anggota Brimob.
Dari foto yang ditunjukan ada dia ciri khusus yakni tahi lalt di telinga kanan dan bekas jahitan di dahi kiri.
"Keyakinan keluarga pria di foto itu adalah Asep, berdasar adanya dua tanda ciri-ciri yang sama dimiliki Asep. Yakni tahi lalat yang berada telinga kanan atas serta adanya bekas luka jahitan di pelipis atau dahi sebelah kiri, dan luka itu sewaktu Asep masih kecil jatuh di kamar mandi,"bebernya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Burhan mengungkapkan, perasaan keluarga pastinya bercampur aduk mengetahui kabar tersebut. Menurutnya, Ia tak bertemu dengan kakaknya Asep hampir 17 tahun, bahkan kakaknya tersebut disangka sudah meninggal karena sudah ditahlilkan.
"Ya percaya nggak percaya kabar ini, karena kakak ini kan sudah ditahlilkan mulai 7 hari, 40 hari dan mendak (satu tahun). Ternyata dapat kabar, kakak masih hidup dan saya bersyukur Alhamdulillah sekali jika kabar ini memang benar," katanya.
Terpisah, Kabid Humas Polda Lampung, Komisaris Besar Zahwani Pandra Arsyad membenarkan Satbrimob Polda Lampung sudah berkoordinasi dengan pihak keluarga Abrip Asep. Polda Lampung memfasilitasi keluarga Asep guna melakukan penjemputan terhadap Abrip Asep di Aceh.
"Sudah dikoordinasikan dengan keluarganya. Jumat pagi tadi, keluarganya yakni kakak dan adik Abrip Asep, Mahyudin dan Saiful diterbangkan menuju ke Aceh untuk dipertemukan dengan pria diduga Asep yang sedang dirawat di RSJ Aceh tersebut,"kata Pandra.
Di Aceh, keluarga akan melakukan serangkaian tes DNA.
"Pihak keluarganya juga berharap, agar Asep dapat menjalani pengobatan di Lampung," pungkasnya.
Kabar ditemukannya Asep bermulaberedarnya rekaman video berdurasi 00.12 detik yakni pertemuan anggota Polda Aceh yang mengaku salah satuteman seangkatan Asep di kepolisian di RSJ Banda Aceh,
Dalam rekaman video itu, tampak terlihat rekannya begitu gembira dapat bertemu dengan Asep dan menyampaikan informasi ke rekan polisi seangkatan letting 351. Selain itu juga, dalam sebuah foto yang diunggah akun @ndorobeii, terlihat Asep didatangi oleh rekan sesama polisi.
Dalam unggahan tersebut juga dijelaskan, bahwa saat terjadinya Tsunami yang mengguncang Aceh pada tahun 2004, Asep sedang bertugas di posko pengamanan. Pasalnya, saat itu Aceh sedang bergejolak politik dengan adanya Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
(zai/sur)