Sejumlah pengendara disebut kerap kali menutupi pelat nomor kendaraan untuk bisa lolos dari perekaman kamera tilang elektronik atau electronic traffic law enforcement (ETLE).
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo menyebut pihaknya tetap bisa menindak pelanggar tersebut.
"Ya sudah ada beberapa masyarakat yang mencoba menutup dan tetap melakukan pelanggaran, kami ada fotonya begitu yang bersangkutan menutup kameranya," kata Sambodo kepada wartawan, Rabu (24/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk wilayah Jakarta dan daerah penyangga sekirarnya diketahui telah terpasang 98 kamera ETLE di jalan arteri, jalur busway, hingga jalan tol.
Dijelaskan Sambodo, dalam sistem tilang elektronik ini, ada personel yang bertugas untuk memantau kamera. Dari situ, dapat terlihat siapa pengendara yang melakukan pelanggaran.
Informasi itu, lanjut Sambodo, langsung diteruskan kepada personel yang berada di lapangan. Selanjutnya, pengendara pun dikejar oleh petugas.
"Menginformasikan kepada petugas di lapangan dan kemudian kita kejar. Ataupun kalau dia melewati persimpangan tertentu yang ada anggotanya, kita tangkap," tutur Sambodo.
Dengan demikian, Sambodo menegaskan bahwa tak ada pelanggar yang bisa lolos meski telah berupaya untuk menutupi pelat nomor kendaraannya.
"Jadi kalau emang enggak bisa ketangkep sama kamera ETLE kan kita bisa kejar dengan anggota yang berada di lapangan," ucap Sambodo.
Ditlantas Polda Metro Jaya diketahui resmi meluncurkan 41 kamera ETLE tambahan. Dengan demikian, ada 98 kamera tilang elektronik yang beroperasi memantau pergerekan lalu lintas di ibu kota.
Rencananya, di tahun ini, Ditlantas Polda Metro Jaya juga berencana menambah 60 kamera ETLE di Jakarta dan beberapa daerah penyangga.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyebut bahwa penerapan ETLE di ibu kota telah berhasil menurunkan angka pelanggaran lalu lintas.
"Tadi disampaikan oleh Dirlantas di titik yang ada ETLE terjadi penurunan signifikan pelanggaran lalu lintas, dari tahun 2019-2020 sepanjang sudirman-Thamrin rata-rata turun sebanyak 64 persen pelanggaran lalu lintas," kata Fadil, Selasa (23/3).
(dis/pris)