Ganjar Tak Ambil Pusing Satu-Dua Warga Penolak Vaksin

CNN Indonesia
Rabu, 24 Mar 2021 17:52 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyebut sosialisasi vaksinasi baiknya menggunakan gaya santai dan sederhana.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyebut sosialisasi vaksinasi cukup dengan mengobrol. (Foto: CNN Indonesia/Damar Sinuko)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan ajakan untuk mengikuti program vaksinasi Covid-19, khususnya untuk para lansia, lebih baik dilakukan lewat cara informal seperti mengobrol langsung ketimbang sosialisasi formal.

"Kalau saya, saya ajak bercanda aja. Nanya biasanya, 'Bapak, Ibu sudah divaksin belum?', 'Oh belum'. 'Sudah siap divaksin?', 'Siap!', itu sudah cukup buat saya," kata Ganjar dalam diskusi daring "Percepatan Vaksinasi Demi Herd Immunity" yang disiarkan dalam kanal YouTube Kominfo, Rabu (24/3) dikutip dari Antara.

Dengan gaya komunikasi yang lebih santai dan sederhana, katanya, pemerintah dapat melihat antusias masyarakat secara langsung.

Ia bahkan menyebut warga di Jawa Tengah memiliki semangat yang tinggi dan tidak sabar untuk menerima antrian mendapatkan vaksin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya rasa nggak perlu mendorong dengan kalimat, karena dengan ngobrol dan bahasa yang biasa sebenarnya kita sudah dapat melihat mata masyarakat. Mereka mau dan juga siap (untuk divaksin)," ujar Ganjar.

Dia mengaku tidak mau memusingkan orang-orang yang menolak vaksin karena jumlahnya sangat sedikit jika dibandingkan dengan masyarakat yang antusias.

Dengan pemberian vaksin pada tokoh-tokoh masyarakat, tokoh ulama, dan pemuka agama lainnya, Ganjar yakin semakin banyak warga yang percaya bahwa vaksin itu aman dan mereka tidak perlu ragu untuk menerima vaksin Corona.

"Kalau ada satu-dua [warga] enggak mau divaksin, masih ada yang percaya kalau Covid-19 itu enggak ada, nah yang kayak gini nanti dulu aja, karena targetnya kita lebih besar nih, biarkan dulu agar energi kita enggak hilang," ujar Ganjar.

Melihat antusias masyarakat Jawa Tengah yang besar, Ganjar pun berharap agar sentra vaksinasi di daerahnya bisa ditambah lebih banyak lagi.

Pekan ini, pihaknya tengah menggodok bersama Kementerian BUMN terkait persiapan pembukaan sentra-sentra pemberian vaksinasi di daerah yang lebih terpelosok di Jawa Tengah.

"Kami siapkan desain di Banyumas dan Purwokerto atau bisa juga di Cilacap. Karena kalau di Purwokerto akses dari Banyu Mas itu bisa lebih gampang. Kalau memungkinkan minggu depan bisa secara pararel kita melakukan itu," kata Ganjar.

Berdasarkan survei Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) terhadap 115.000 responden dari 34 provinsi, pada 19-30 September 2020, sebanyak 64,8 persen responden bersedia menggunakan vaksin Covid-19.

Selain itu, 27,8 persen responden lainnya ragu, dan 7,6 persen menolak vaksin Corona.

Aceh dan Sumatera Barat jadi provinsi dengan tingkat penolakan vaksin tertinggi, yakni hanya 46 persen dan 47 persen. Sementara, 65 persen warga Jabar menerimanya.

(antara/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER