Bom Makassar dan Jejak Teror di Indonesia Setahun Terakhir
Aksi bom bunuh diri terjadi di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3) pagi yang menyebabkan pelaku tewas dan sejumlah jemaat luka-luka.
Sebelumnya berbagai rangkaian teror yang diduga terkait jaringan terorisme juga terjadi di Indonesia. Berikut jejak teror dalam negeri dalam setahun terakhir.
Ancaman Teror ke Polisi
Aksi teror sempat menyambangi lembaga kepolisian pada Jumat (19/3) lalu.
Sebuah pesan berantai bernada teror dan ancaman ke kepolisian beredar di aplikasi pesan WhatsApp. Pesan itu beredar pasca penangkapan 22 tersangka teroris jaringan Jamaah Islamiyah di wilayah Jawa Timur.
Peredaran pesan bernada teror kepada aparat dan markas polisi membuat Polda Jawa Timur menginstruksikan jajarannya untuk memperketat pengamanan.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur (Jatim) Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengatakan markas-markas kepolisian tingkat Polsek, Polres, hingga Polda akan menerapkan prosedur secara ketat.
Sementara itu, sejauh ini, ia mengatakan bahwa pesan ancaman melalui aplikasi WhatsApp yang ditujukan ke polisi masih didalami.
Meski begitu, Gatot mengatakan tidak ada satupun polisi yang takut dengan ancaman tersebut. Personel Polri, katanya, harus mengayomi dan memberikan keamanan kepada masyarakat dari ancaman-ancaman terorisme.
Pembantaian 4 Warga Sigi
Aksi pembantaian oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora menewaskan empat orang warga Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah pada 27 November 2020.
Pembantaian sadis itu terjadi di Desa Lembatongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulteng. Ada korban yang dibakar hingga kepala ditebas.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, aksi pembunuhan itu pertama kali dilaporkan oleh Ulin, seorang saksi yang juga merupakan anak dari korban.
Kejadian terjadi sekitar pukul 09.00 WITA di kediaman korban di Dusun ST 2 Lewono. Kala itu, kelompok teroris sempat menyandera ayah dan ibu Ulin, Yasa dan Nei. Kemudian Ulin dan suaminya, Pino.
Ulin berhasil melarikan diri. Hanya saja, Ali Kalora cs telah mengeksekusi korban yang lain. Tercatat, empat korban tewas dengan kondisi nahas. Selain itu, pelaku juga sempat membakar salah satu rumah di sekitar perkampungan itu.