39 Santriwati di Ponpes Solo Positif Covid-19
Sebanyak 39 santriwati di sebuah pondok pesantren (ponpes) putri di Kelurahan Kauman, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo terkonfirmasi positif Covid-19. Ponpes tersebut kini ditutup sementara untuk mencegah penularan lebih luas.
Camat Pasar Kliwon, Ari Dwi Daryatmo mengatakan jumlah santriwati positif Covid-19 mencapai 39 orang. Sebanyak 38 dari mereka kini menjalani isolasi di rumah karantina terpadu Donohudan, Boyolali.
"Sabtu kemarin sudah dibawa ke sana, yang satu lagi dirawat di RS PKU Muhammadiyah," kata Ari, Senin (30/3).
Ia menjelaskan saat ini ponpes khusus putri itu sudah ditutup usai Satgas Covid-19 tingkat kecamatan memberi pengertian kepada pengelola ponpes mengenai pentingnya menghindari kontak fisik dengan orang lain.
"Informasinya masih ada beberapa santri di sana," katanya.
Ari menambahkan Satgas Covid-19 Kecamatan Pasar Kliwon juga menjamin kebutuhan logistik penghuni ponpes terpenuhi selama masa karantina.
"Logistik kita monitor terus. Nanti butuhnya apa kita penuhi," katanya.
Ponpes putri tersebut berada di Kelurahan Kauman yang padat penduduk. Meski demikian, Ari memastikan tidak akan melakukan penutupan lingkungan.
"Tidak ada penutupan wilayah. Cuma ponpesnya saja," katanya.
Ketua Pelaksana Harian Satgas Covid-19 Kota Solo, Ahyani menjelaskan Satgas tidak memberlakukan penutupan wilayah karena interaksi warga pesantren dengan masyarakat sekitar relatif minim.
"Mereka kan cuma di lingkungan pondok saja. Nggak boleh keluar," katanya.
Ia menambahkan, kasus di lingkungan pendidikan tersebut tidak memengaruhi rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menjalankan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dalam waktu dekat. Menurutnya, aktivitas santri di pesantren tidak bisa disamakan dengan sekolah pada umumnya.
"Ponpes itu kan tinggal di dormitory (pondok). Jadi seperti kos. Nggak seperti sekolah pada umumnya," katanya.
(syd/pris)