Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Inspektur Jenderal Istiono memastikan tidak akan ada yang bisa lolos dari penyekatan selama larangan mudik lebaran Idulfitri selama 6-17 Mei 2021.
Istiono menyatakan posko pemantauan yang disiapkan juga bertambah hingga sampai dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
"Saya pastikan, tidak ada yang lolos. Karena kami bangun 333 titik, evaluasi dari pada tahun lalu," kata Istiono dalam konferensi pers bersama Satgas Covid-19 secara daring, Kamis (8/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Istiono menjamin pihaknya tak akan lagi kecolongan dengan masyarakat yang masih nekat mudik di tengah pandemi Covid-19.
"Termasuk travel gelap, saya pastikan akan saya tindak tegas," ujarnya.
Lebih lanjut, Istiono menyatakan penyekatan dilakukan di wilayah-wilayah perbatasan antar provinsi, bahkan perbatasan antar kabupaten. Dengan jumlah posko yang bertambah, ia berani memastikan tidak ada masyarakat yang lolos mudik.
"Titik penyekatan ini, akan kami bangun di perbatasan Provinsi maupun Kabupaten," katanya.
Pemerintah melarang masyarakat mudik lebaran mulai 6 hingga 17 Mei 2021. Larangan itu dikeluarkan dengan mempertimbangkan risiko penularan Covid-19 yang masih tinggi di Indonesia.
Namun di sisi lain, pemerintah mengizinkan masyarakat untuk melaksanakan salat tarawih dan salat Idulfitri secara berjamaah di masjid pada Ramadan 2021 ini. Izin itu diberikan dengan syarat pelaksanaan salat berjamaah harus mematuhi protokol kesehatan Covid-19 yang ketat.
Kementerian Perhubungan pun melarang total operasi semua moda transportasi darah, laut, udara, hingga kereta selama larangan mudik lebaran 2021.
(fra/fra)