Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri punya andil di balik pemisahan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Megawati sempat mengusulkan pembentukan badan riset nasional ke Presiden Joko Widodo pada HUT PDIP, 10 Januar 2019. Ia menyarankan ada lembaga khusus yang menyediakan riset untuk basis kebijakan pemerintah.
Megawati berkata tak ada satu pun negara maju yang tidak mengedepankan riset serta ilmu pengetahuan. Ia menyebut PDIP akan memperjuangkan pendirian badan itu bersama Jokowi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini yang sedang kami perjuangkan bersama Pak Jokowi. Tentu saja, perjuangan ini akan menemukan jalannya jika PDI Perjuangan menang kembali dan Pak Jokowi pun terpilih kembali sebagai Presiden Republik Indonesia," kata Mega dalam peringatan HUT ke-46 PDIP di Jakarta, 10 Januari 2019.
PDIP kembali menang di Pemilu 2019. Jokowi pun terpilih kembali sebagai presiden. Di penghujung tahun, tepatnya 13 Agustus 2019, usulan Mega mulai terwujud.
DPR mengetok UU Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Salah satu poin undang-undang tersebut adalah pendirian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Lihat juga:Nasib Nadiem di Tengah Isu Reshuffle |
Badan tersebut resmi berdiri di tahun yang sama. Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro ditunjuk untuk merangkap jabatan kepala badan tersebut.
Sekitar 1,5 tahun berselang, Jokowi ingin memisahkan BRIN dari Kemenristek. Ia lantas mengusulkan perombakan kementerian ke DPR lewat Surat Presiden Nomor R-14/Pres/03/2021.
Dalam surat itu, Jokowi menyampaikan tugas dan fungsi Kemenristek akan dijalankan BRIN. Dengan begitu, ia mengusulkan Kemenristek dilebur ke dalam Kemendikbud.
Hanya butuh waktu 10 hari bagi DPR menyetujui usulan mantan wali kota Solo tersebut. Gagasan Jokowi direstui DPR lewat Sidang Paripurna, Jumat (9/4).
Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Arif Wibowo mengatakan pendirian badan riset nasional bukan ide baru. Menurutnya, hal itu sudah digagas Sukarno sejak menjabat presiden.
Ide itu kemudian digaungkan kembali oleh Megawati yang merupakan anak Bung Karno. Pemerintahan Jokowi pun menyambut baik gagasan tersebut.
"Kebetulan disuarakan kembali oleh Bu Mega. Secara objektif, itu kebutuhan bangsa kita kan. Bangsa yang maju itu melakukan riset sustainable, riset yang mendasari dari semua pembangunan dan kebijakan," kata Arif kepada CNNIndonesia.com, Rabu (14/4).
Lihat juga:Jadwal Buka Puasa Hari Kedua 14 April 2021 |
Arif berkata Megawati mengapresiasi langkah pemerintah memisahkan BRIN dari Kemenristek. Menurutnya, Megawati berpesan agar pemerintah memilih orang yang tepat dalam mengelola BRIN.
"Orang-orang yang punya profesionalitas, kapasitas, kapabilitas yang memadai untuk mengembangkan dan menggerakkan BRIN menjadi satu institusi yang penting dan strategis untuk kemajuan Indonesia," ujarnya.
Namun, Arif mengklaim tak tahu terkait kabar Megawati akan ditunjuk sebagai ketua dewan pengarah BRIN. Ia meminta hal tersebut dikonfirmasi langsung kepada pemerintah.
"Saya enggak tahu kalau itu. Kalau itu, tanya Presiden saja. Memang badan yang dibentuk oleh pemerintah kan," katanya.
(dhf/fra)