Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan menjalani pengambilan sampel darah untuk Vaksin Nusantara di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Senin (19/4). Peneliti utama uji klinik tahap II vaksin Nusantara, Kolonel Jonny menyebut, Dahlan tiba sekitar pukul 08.00 pagi di RSPAD dan langsung dilakukan pengambilan sampel.
Selain Dahlan Iskan, sebelumnya, sejumlah tokoh juga telah menjalani proses pengambilan sampel. Mereka di antaranya mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, dan sejumlah anggota DPR, hingga pasangan selebriti Anang Hermansyah dan Ashanty.
Peneliti Utama Vaksin Nusantara dari RSPAD Gatot Soebroto, Jonny menjamin harga vaksin yang dibesut Terawan itu sebanding dan bersaing dengan sejumlah merk vaksin lain yang telah beredar di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan Jonny merespons tudingan sejumlah pihak yang menyebut vaksin Nusantara akan berbiaya mahal sebab menggunakan metode modifikasi sel dendritik.
![]() |
Kementerian Kesehatan menegaskan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) tetap menjadi sasaran vaksinasi pemerintah asal memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK). Para ODGJ ini akan mendapat vaksin sesuai dengan tahapan vaksinasi nasional.
Artinya, apabila ODGJ merupakan warga lanjut usia (lansia) maka mereka akan masuk dalam tahapan vaksinasi kedua. Sementara jika mereka berusia 18-59 tahun akan masuk dalam kategori tahapan ketiga atau keempat.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan salah satu faktor rendahnya partisipasi warga lansia dalam program vaksinasi nasional disebabkan banyak lansia yang merasa takut disuntik vaksin virus corona.
Padahal menurutnya lansia merupakan salah satu kelompok yang rentan terpapar covid-19 serta menyumbang angka kematian covid-19 yang cukup tinggi di tanah air. Untuk itu, pemerintah menargetkan sebanyak 21.553.118 lansia rampung menerima suntikan vaksin pada tahun ini.
Kementerian Kesehatan mencatat 2.192.976 lansia mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis pertama hingga Senin (19/4). Jumlah tersebut meliputi 10,17 persen dari target yakni 21.553.118 lansia.
Mengutip situs Vaksinasi Covid-19 Nasional, Kemenkes mendapati baru 4,31 persen atau 928.064 lansia yang mendapat dosis kedua vaksin. Itu artinya jumlah yang sudah rampung vaksinasi masih kurang dari setengah lansia penerima dosis pertama.
Vaksinasi Covid-19 terhadap lansia sendiri sudah dimulai sejak pertengahan Februari 2021, berbarengan dengan vaksinasi untuk petugas publik. Tapi pencapaian vaksinasi pada petugas publik jauh lebih cepat dibanding lansia.