Kala Jeff Smith Ungkap Ganja Tak Layak Masuk Kategori Narkoba

CNN Indonesia
Kamis, 22 Apr 2021 13:24 WIB
Aktor Jeff Smith menilai ganja tak layak masuk kategori narkoba golongan I di depan polisi. Ia mendorong ada penelitian soal ganja.
Ilustrasi ganja. (Foto: REUTERS/TOM NICHOLSON)

Di sisi lain, Yayasan Sativa Nusantara (YSN) pun angkat suara soal pernyataan Jeff tersebut. Menurut Direktur Hukum dan Kebijakan YSN, Yohan Misero, Jeff telah mengangkat masalah penting soal penggolongan narkotika.

Disampaikan Yohan, regulasi yang ada saat ini, masih jauh dari sempurna dan definisi narkotika Golongan I, II, dan III juga perlu ditinjau ulang.

"Kami menilai bahwa penempatan ganja, dengan berbagai spesies dan zat turunannya, di narkotika Golongan I sebagai sesuatu yang amat bermasalah," ucap Yohan dalam keterangannya, Kamis (22/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yohan menyebut ganja dengan segala potensinya, sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk medis dan juga industri lainnya.

"Di situasi ekonomi saat ini, pemanfaatan ganja sebagai sebuah aset dengan skema legal, menurut kami, sangat layak untuk dipertimbangkan," katanya.

Yohan mengungkapkan bahwa koalisi masyarakat sipil juga telah mengajukan judicial review terhadap Pasal 6 dan Pasal 8 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, perubahan regulasi internasional tentang pemanfaatan ganja untuk medis tahun lalu di PBB

Selain itu, lanjutnya, juga soal kewenangan inheren Kementerian Kesehatan berdasarkan Pasal 6 ayat 3 UU Narkotika untuk mengubah golongan narkotika.

"Kami berharap pemerintah dan parlemen dapat menyambut peluang perubahan ini dengan lebih cepat dan terbuka," kata Yohan.

YSN juga angkat suara soal penyitaan buku tentang ganja oleh pihak kepolisian dari tangan Jeff. Yohan menyebut bahwa belakangan ini pengungkapan kasus narkoba jenis ganja kerap kali menyertakan buku-buku tersebut sebagai barang bukti.

Lingkar Ganja Nusantara (LGN), kata Yohan, pada tahun 2011 pernah menerbitkan buku berjudul Hikayat Pohon Ganja. Buku itu disebut dibuat untuk menyebarkan pengetahuan tentang ganja dan agar masyarakat dapat melihat ganja dari sudut yang saintifik, berbudaya, serta berbasis bukti.

"Beberapa penangkapan terkait ganja kerap menyertakan buku ini dalam penyitaan, seakan-akan buku itu alat untuk melakukan kejahatan. Kami memandang hal ini sebagai sebuah upaya untuk mendemonisasi dan mendiskreditkan ganja dan gerakan ini," tuturnya.

(dis/pris)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER