Direktur Eksekutif Migrant Care Wahyu Susilo meminta pemerintah menerapkan prosedur masuk yang ketat bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bakal pulang ke daerahnya bertepatan dengan momen mudik Lebaran 2021.
Wahyu mengatakan jika berkaca pada momen lebaran tahun lalu, pemerintah dinilai berhasil menerapkan prosedur yang ketat, sehingga penyebaran Covid-19 dari luar Indonesia bisa diminimalisir.
"Saya kira kita pernah punya best practice yang baik dalam pemulangan TKI pada masa Covid-19 tahun lalu," kata Wahyu saat dihubungi CNNIndonesia.com, Sabtu (24/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika pemerintah kita itu tertib, artinya punya SOP pemulangan yang sesuai protokol kesehatan dan ketat, itu ternyata kalau pantauan kami tidak ada pembentukan kluster Covid-19 di kampung halaman," ujar dia menambahkan.
Wahyu meminta pemerintah menyiapkan prosedur yang ketat di bandara dan pelabuhan yang menjadi pintu masuk utama para PMI dari luar, termasuk Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Juanda.
"Di Nunukan (pelabuhan), Batam. Tahun ini harusnya lebih baik karena kita punya pelajaran yang baik tahun lalu," kata dia.
Wahyu memprediksi, jumlah PMI yang pulang pada momen lebaran tahun ini tidak akan sebanyak pada tahun lalu. Ia menjelaskan berdasarkan data, pada momen lebaran tahun lalu ada 176 ribu PMI yang pulang.
Jumlah itu, kata dia, terdiri mereka yang pulang karena kontrak selesai, cuti mudik atau karena terdampak Covid-19.
"Menurut saya tidak sebanyak tahun lalu, itu karena saya kira mereka enggan pulang dengan pengalaman tahun kemarin. Karena ketika dia pulang cuti, dia kesulitan untuk balik lagi ke negara kerja," kata dia.
Menurut dia, pada tahun lalu banyak PMI kesulitan kembali ke negara tempat bekerja lantaran kebijakan negara tersebut menutup pintu masuk, demi mencegah penyebaran Covid-19.
"Kemudian faktor kedua, karena dalam setahun ini terjadi pelambanan migrasi ke luar negeri, ini kan punya dampak pada pengurangan mereka yang pulang," ujar dia.
Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengimbau PMI yang sedang bekerja di berbagai negara penempatan untuk tidak mudik lebaran pada tahun ini.
Hal itu tertuang dalam Surat Edaran Menaker Nomor M/7/HK.04/IV/2021 tentang Pembatasan Kegiatan Mudik Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah bagi Pekerja/Buruh dan Pekerja Migran Indonesia Dalam Upaya Pengendalian Penyebaran Covid-19.
"Mengimbau pekerja swasta dan PMI untuk tidak melakukan perjalanan mudik pada 6-17 Mei 2021," tulis surat edaran tersebut.
Sementara di sisi lain, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan ada 14 ribu PMI asal Jatim yang bakal pulang ke daerahnya bertepatan dengan momen mudik Lebaran 2021.
Menurut dia, kedatangan 14 ribu PMI itu bukanlah dalam rangka mudik, melainkan mereka harus pulang ke kampung halaman, lantaran kontrak kerjanya telah habis. Hanya saja momennya bertepatan dengan Lebaran Idulfitri 2021.
(yoi/vws)