Jika melihat Partai Ummat, maka tokoh yang paling disorot adalah Amien Rais. Namun, Adi melihat daya tarik ketokohan Amien Rais sudah kedaluwarsa. Dampaknya, Partai Ummat akan sulit untuk menggaet generasi muda saat ini.
"Buktinya kalau mau jujur Amien Rais kan kritis sendirian bahkan enggak ada gerbong besar yang mengikutinya. Itu artinya, Amien Rais ketokohannya sudah tidak update," ucap dia.
Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Sirojuddin Abbas menjelaskan, ada tiga segmen loyalis. Pertama, loyalitas pemilih pada ketokohan pemimpin. Kedua, loyalitas pada partai, dan terakhir loyalitas pada tokoh lokal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam konteks Partai Ummat sebagai partai baru, yang paling memungkinkan untuk mendompleng dukungan Partai Ummat adalah orang-orang yang loyal dengan ketokohan.
Namun Sirojuddin senada dengan Adi bahwa sosok Amien Rais sudah memasuki senja kala. Bakal sulit untuk mendongkrak eksistensi partai barunya itu.
Dalam tiga pemilu terakhir saja, kata Sirojuddin, perolehan suara PAN ketika masih ada Amien Rais tidak seberapa.
Ketokohan Amien Rais dalam Partai Ummat bisa saja berimbas pada suara PAN. Loyalis Amien Rais yang mendukung PAN mungkin akan berpindah, meskipun tidak banyak.
"Sebagian warga Muhammadiyah masih percaya ke pak Amien, sebagai tokoh reformasi masih. Tapi sudah senja, sudah lewat lama masa kejayaannya," ucap Sirojuddin kepada CNNIndonesia.com, Kamis (29/4)
Sirojuddin berpandangan, Partai Ummat bisa saja mempunyai daya ketahanan politik yang tinggi bila mempunyai kekuatan logistik.
Dengan kekuatan logistik, Partai Ummat bisa menggandeng tokoh-tokoh lokal yang potensial tapi tidak punya modal banyak. Dia menjelaskan strategi tersebut dilakukan juga oleh Partai Nasdem dan cukup berhasil.
Pada pemilu legislatif 2019, Nasdem di bawah kepemimpinan Surya Paloh menjadi satu dari sembilan partai politik yang lolos ke DPR.
Dalam hal tersebut, Partai Ummat bisa meniru Nasdem dengan menjadi sponsor tokoh lokal yang akan mengikuti pemilu daerah. Namun, dia ragu apakah dengan strategi tersebut juga Partai Ummat akan berhasil bertahan.
"Saya kira bang Surya punya kemampuan yang kuat. Kalau tokoh hebat enggak punya duit ya enggak bisa bergerak harus ada yang sponsori juga. Tapi, saya tidak tahu seberapa kuat [kalau] timnya pak Amien untuk mobilisasi," ucap dia.