Perjalanan Dinas, WNI Bawa Mutasi Corona Kongo ke Mojokerto

CNN Indonesia
Kamis, 06 Mei 2021 01:24 WIB
Varian Virus Corona yang merupakan mutasi dari virus di Kongo, Afrika, ditemukan di Kabupaten Mojokerto, Jatim.
Ilustrasi petugas medis di kasus Corona. (Foto: ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
Surabaya, CNN Indonesia --

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur menemukan keberadaan varian Virus Corona di Kabupaten Mojokerto yang merupakan mutasi dari virus di Kongo, Afrika.

"Kami temukan satu yang terpapar mutasi baru," kata Kepala Dinkes Jawa Timur, dr Herlin Feeliana, di Surabaya, Rabu (5/5).

Ia menyebut mutasi Corona dari Kongo ini dibawa oleh sekelompok Warga Negara Indonesia (WNI) yang melakukan perjalanan dinas ke daerah tersebut, pada Februari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Diketahui sejak Februari lalu bahwa ada sekelompok WNI yang baru saja tiba dari Kongo. Segera kami lakukan pemeriksaan whole genome sequencing dan hasilnya baru keluar pada April kemarin," ucapnya.

Orang yang mengidap mutasi ini, kata dia, tak mengalami gejala alias Orang Tanpa Gerjala (OTG). Pihaknya pun telah melakukan penelusuran untuk mencari kontak erat orang tersebut.

"Kami tracing dan periksa semua orang yang berkontak erat, hasilnya hanya yang bersangkutan saja yang terinfeksi," katanya.

Tak mau lagi kecolongan, Herlin pun menerapkan pemeriksaan berlapis di setiap pintu masuk negara, seperti bandara dan pelabuhan.

"Meski selama ini peraturannya harus menyertakan hasil PCR negatif yang berlaku untuk 3x24 jam, tapi sekarang kami akan tetap menerapkan tes PCR ulang di setiap pintu kedatangan," ucapnya.

Kebijakan tersebut, juga berlaku bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari luar negeri yang baru tiba di Jatim. Mereka diwajibkan swab PCR dan karantina dua hari ketika datang.

Jika hasil negatif, mereka akan lanjut karantina selama tiga hari. Setelah itu, mereka kembali menjalani untuk memastikan kesehatannya.

"Kami beri kebijakan pemeriksaan lanjutan ini untuk PMI di daerah asal," pungkas dia.

(frd/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER