Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto tidak akan membuka Lapangan Karebosi sebagai tempat pelaksanaan salat Idul Fitri seperti biasanya. Namun ia mengizinkan warga menggelar salat di masjid.
Menurut Danny, sapaannya, jumlah warga Makassar yang mencapai 1,2 juta jiwa akan sangat berbahaya jika menggunakan Lapangan Karebosi untuk pelaksanaan salat.
"Karebosi tidak kita buka karena ada 1,2 juta umat Islam ingin berkonsentrasi melaksanakan salat Idul Fitri. Tidak boleh ada konsentrasi keramaian yang besar," kata Danny usai rapat bersama jajaran Forkopimda Makassar, Kamis (6/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, pihaknya mengizinkan salat di masjid yang ditunjuk RT/RW setempat maupun di jalan besar. Hal itu dilakukan demi mengurai kerumunan yang berpotensi muncul saat pelaksanaan salat Id.
Nantinya, tutur Danny, setiap RT/RW harus membuka masjid setempat atau pun memilih ruang terbuka di masing-masing wilayahnya.
"Ini biasanya pada RW RT yang penduduknya besar sekali. Kita konsentrasikan di masjid, kemudian back up ruang terbuka di sekitar masjid, baik itu jalanan maupun lapangan masjid. Nah, tiga alternatif ini kita serahkan ke masing-masing RW untuk memilih sesuai kondisi masing-masing," paparnya.
Sementara Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Witnu Urip Laksana mengatakan, pihaknya akan siap mengamankan pelaksanaan salat Id yang digelar di masjid dan di tempat terbuka.
"Kami minta para camat untuk koordinasi bersama kapolsek agar pelaksanaan salat Id dapat berjalan dengan lancar," ucapnya.
Di sisi lainnya, pihaknya melarang kegiatan pawai dan konvoi takbir keliling di malam takbiran.
"Salah satu kegiatan perayaan Idul Fitri ini adalah takbir keliling yang sudah kita pastikan untuk dilarang," kata Witnu.
Alasan pelarangan takbir keliling ini adalah untuk mencegah kerumunan demi menekan penularan covid-19.
Pihaknya tidak segan membubarkan apabila ditemukan kegiatan pawai atau konvoi di malam takbiran.
"Ada kerumunan pasti kita bubarkan. Kita imbau untuk bubar. Mudah-mudahan masyarakat paham, karena kita melihat pengalaman sebelumnya. Ini kan kegiatan sunnah, ya. Tentu ada kewajiban yang harus didahulukan," tegasnya.
(mir/pris)