Tak Razia Pekerja, RK Sebut 22 Ribu Kendaraan Diputar Balik

CNN Indonesia
Sabtu, 08 Mei 2021 04:39 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil hanya meloloskan para pekerja melintas perbatasan di wilayah aglomerasi, sementara warga dengan gaya mudik diputar balik.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil melarang semua jenis mudik, lokal maupun interlokal. (Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino)
Bandung, CNN Indonesia --

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan mobilitas antarwilayah di kawasan aglomerasi hanya untuk kegiatan produktif seperti pekerja dan usaha. Razia akan dikenakan terhadap mereka yang bergaya pemudik.

"Sudah dijelaskan kegiatan aglomerasi itu diizinkan hanya untuk produktivitas orang yang tinggal di Cimahi kerja di Kota Bandung tidak akan dirazia, tidak akan disekat. Tapi tidak boleh dijadikan alasan untuk mudik," katanya di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (7/5).

Untuk meminimalisasi pemudik yang mengaku bekerja di wilayah aglomerasi, Emil meminta Satgas Covid-19 Jabar untuk melakukan upaya penindakan di titik penyekatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami dari Satgas akan melakukan upaya, juga memilah orang yang terlihat membawa perbekalan gaya mau mudik itu kita larang," ujar dia.

"Intinya mudik kita larang, tidak ada istilah mudik lokal. Kita koreksi. Semua jenis mudik. Itu juga dilarang," imbuh mantan Wali Kota Bandung itu.

Selama dua hari masa pelarangan mudik 6-17 Mei 2021, pihaknya sudah memutar balik 22 ribu kendaraan kembali ke tempat asal. Petugas total sudah memeriksa 64.000 kendaraan di 158 titik penyekatan seperti batas kota, gerbang tol, dan jalan-jalan tikus.

"Sudah 22 ribu [kendaraan] diputarbalikkan karena ketahuan curi-curi mudik," kata Emil.

Senada, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengakui selama ini seleksi terhadap pemudik di wilayah aglomerasi hanya dilihat berdasarkan muatan dan penumpang.

"Pengelaman kami kemarin, begitu dilihat ada mobil yang sudah memiliki bawaan banyak, langsung disetop, dicek mudik," kata dia, saat dihubungi, Jumat (7/5).

Cara itu, kata dia, dilakukan lantaran tak ada pos penyekatan di wilayah aglomerasi Jabodetabek. Kondisi itu berbeda dengan cara yang dilakukan aparat dalam menyaring arus lalu lintas di sejumlah titik yang menuju luar wilayah aglomerasi.

"Artinya memang kembali lagi bahwa kepada masyarakat kami mengimbau untuk taat dalam melaksanakan kebijakan pemerintah untuk tidak mudik pada masa lebaran tahun ini," imbuhnya.

Sejauh ini, pihaknya telah memutar balik 19 kendaraan yang diketahui hendak mudik dari pantauan delapan titik pemantauan atau checkpoint di DKI Jakarta.

Sejumlah titik pemantauan itu antara lain berada di Jalan Kalideres (Jakarta Barat), Joglo Raya (Jakarta Selatan), Pasar Jumat (Jakarta Selatan), Kalimalang (Jakarta Timur), hingga Cakung (Jakarta Timur).

(hyg/thr/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER