Mantan Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain meninggal dunia setelah terpapar virus corona (SARS-CoV-2), Senin (10/5) hari ini.
Zulkarnain sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit (RS) Tabrani, Kota Pekanbaru, Riau.
"Iya benar meninggal dunia. Tadi sekitar abis Maghrib. Saya dapat kabar dari keluarganya langsung. Dari UAS (Ustaz Abdul Somad) juga tadi konfirmasi," kata Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Muhyiddin Junaidi
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zulkarnain bukan sosok yang asing bagi masyarakat Indonesia. Ia juga seorang pendakwah yang kerap menyiarkan ajaran Islam.
Ia juga kerap membagikan pemikiran dan kritik terhadap pemerintah melalui akun Twitter pribadinya. Zulkarnain sempat aktif di MUI dengan jabatan wakil sekretaris jenderal.
Namun, Zulkarnain tak lagi memiliki jabatan di MUI setelah terjadi pergantian ketua umum. Ia sempat berharap MUI tetap kritis setelah kini dipimpin Miftachul Akhyar.
"Kami mengucapkan selamat kepada pengurus MUI periode tahun 2020-2025 semoga MUI ke depan semakin baik dan jaya. Tetap kritis terhadap kebijakan Pemerintah yg dinilai kurang prorakyat dan umat. Selamat bekerja dan semakin sukses," kata Zulkarnain beberapa waktu lalu.
Zulkarnain lahir di Medan, 14 Agustus 57 tahun yang lalu. Ia merupakan keturunan melayu Deli dan Riau. Beberapa kali Zulkarnain tercatat sempat melontarkan kritik terhadap kebijakan pemerintahan Joko Widodo, mulai dari penanganan kebakaran hutan dan lahan hingga soal bansos Covid-19.
Sebagai pendakwah, Zulkarnain memiliki pendidikan berlatar ekonomi. Ia menamatkan sarjana pendidikan bahasa Inggris. Selain itu, Zulkarnain mengambil gelar master di Institute Economy of Hawaii.
Zulkarnain kemudian membekali diri dengan mendalami ilmu fiqih langsung dari Syaikh Dahlan Musa (Fiqih) dan ilmu Alquran dari Syaikh Azro'i Abdul Rauf.
Ayah dari dua anak ini juga aktif berceramah di 13 negara. Ia pernah menulis sebuah buku berjudul 'Salah Faham: Jawaban Atas Buku Rapot Merah A'a Gym'.
(tst/fra)