Palembang Zona Merah, Masjid Agung Tetap Gelar Salat Ied

CNN Indonesia
Selasa, 11 Mei 2021 17:37 WIB
Salat ied di Masjid Agung Palembang hanya digelar di dalam masjid dengan kapasitas dibatasi 1.000 orang, tak boleh ada jemaah salat di luar masjid.
Ilustrasi pelaksanaan salat berjemaah di Palembang, Sumatera Selatan. (ANTARA FOTO/ Feny Selly)
Palembang, CNN Indonesia --

Masjid Agung SMB I Jayo Wikramo Palembang, Sumatera Selatan, bakal menggelar salat Idulfitri 1442 hijriah secara berjemaah dengan membatasi hanya 1.000 jemaah.

Sementara berdasarkan data Dinas Kesehatan Palembang per 11 Mei, sebanyak 84 kelurahan di seluruh 18 kecamatan termasuk ke dalam zona merah.

Berdasarkan lokasi administratif, Masjid Agung Palembang masuk ke kawasan Kelurahan 19 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil yang termasuk ke dalam satu dari 84 kelurahan zona merah tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Yayasan Masjid Agung Palembang Kiagus Ahmad Sarnubi mengatakan, pelaksanaan salat Id di masjid agung hanya di gelar di dalam rumah ibadah itu dengan menerapkan protokol kesehatan.

Gelaran saf jemaah yang biasanya memenuhi halaman dan jalan raya di sekitar masjid agung tidak diperbolehkan. Pihaknya hanya membatasi 1.000 orang jemaah yang bisa salat di dalam masjid.

"Hanya di dalam masjid saja, yang di luar di jalan raya dan halaman parkir tidak boleh. Biasanya kalau ke halaman dan jalan raya bisa sampai 5.000 orang, ini hanya 1.000 dan di dalam masjid saja," ujar dia, Selasa (11/5).

Panitia Salat Id Masjid Agung akan memberlakukan protokol kesehatan secara ketat meski salat tetap digelar. Apabila di dalam masjid sudah penuh, panitia tidak memperbolehkan warga masuk ke dalam masjid.

Pelaksanaan salat Id di Masjid Agung Palembang pun, ujar Sarnubi, telah mengantongi izin dari Satgas Covid-19 Palembang dan mendapatkan rekomendasi dari Dinas Kesehatan Palembang. Penyelenggaraan salat nantinya akan diawasi oleh aparat kepolisian.

Dalam situasi pandemi ini, dirinya mengimbau kepada masyarakat Palembang yang berasal dari Kelurahan 19 dan 22 Ilir untuk tidak ikut salat Id di Masjid Agung. Warga yang dari zona merah pun diimbau untuk tidak salat di Masjid Agung.

"Nanti aparat Polres Ilir Barat I dan kelurahan akan membantu kami untuk berjaga di luar masjid, mencegah ada yang menggelar di halaman dan jalan raya. Untuk warga yang tinggal di zona merah pun diimbau untuk tidak usah ke sini karena kami hanya melayani warga sekitar. Ini demi tidak ada penyebaran luas, sebaiknya salat di masing-masing rumah," kata Sarnubi.

Sementara itu Pelaksana Tugas Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Palembang Mirza Susanty mengatakan, berdasarkan surat edaran nomor 1222 tahun 2021 tentang panduan penyelenggaraan salat Idul Fitri saat pandemi Covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang hanya mengizinkan salat id pada zona kuning dan hijau. Saat ini 107 kelurahan di seluruh 18 kecamatan di Palembang termasuk zona merah. Artinya pelaksanaan salat Id tidak bisa digelar.

Namun bila melihat lebih rinci berdasarkan area tiap RT, pelaksanaan salat Id masih bisa dilaksanakan dengan koordinasi petugas RT, RW, Kelurahan serta Satgas Covid-19. Pelaksanaan salat Id di zona kuning dan hijau bisa dilakukan dengan mendapatkan rekomendasi dari Posko PPKM skala mikro.

"Sebenarnya masih boleh salat di masjid tapi harus memenuhi dua kriteria di RT dan kelurahannya itu. Ketetapan zona aman per RT dilakukan sesuai tingkat penyebaran Covid-19 dengan tren kasus aktif yang menurun. Walau dalam satu kelurahan zona merah, area per RT bisa beda-beda," kata dia.

Hingga penyelenggaraan salat Ied di RT zona hijau atau kuning bisa digelar dengan pembatasan jumlah jemaah

"Dalam kondisi pandemi Covid-19, Pemkot Palembang tidak pernah melarang masyarakat untuk melaksanakan salat. Tapi untuk menekan penyebaran virus kita imbau agar salat di rumah masing-masing. Teknisnya misal RT hijau standar yang sesuai untuk bisa tetap salat di masjid atau tanah lapang harus dengan zona kelurahan berada di risiko aman juga. Tetapi kalau zona oranye atau merah nah itu dianjurkan enggak boleh," ujar Mirza.

(idz/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER