Mudik Usai, Penumpang Bus Keluar Jakarta Naik 2.000 Persen

CNN Indonesia
Kamis, 20 Mei 2021 16:06 WIB
Jumlah penumpang bus yang keluar Jakarta dalam beberapa hari terakhir naik ribuan kali lipat dibandingkan saat masa pengetatan larangan mudik lebaran.
Petugas damkar menyemprot disinfektan kepada warga dan bus di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, 19 Mei 2021. (CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Jumlah penumpang bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di empat terminal tipe A yang keluar Jakarta tercatat mengalami kenaikan signifikan usai masa larangan mudik berakhir.

Diketahui, larangan mudik lebaran 2021 ditetapkan pada 6 hingga 17 Mei. Selain itu, ada masa pengetatan mudik pada 22 April-5 Mei, dan 18-24 Mei. Masa pengetatan ini hanya mensyaratkan surat bebas Covid-19 untuk keluar daerah. 

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo menyebut jumlah penumpang yang datang ke Jakarta berjumlah 3.901 orang. Angka ini naik hingga 13.080 persen jika dibanding pada 6 Mei yang hanya berjumlah 25 orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, lanjutnya, jumlah penumpang yang berangkat dari Jakarta mencapai 1.918 orang. Sebanyak 140 penumpang ditolak keberangkatannya.

"[Penumpang berangkat dari Jakarta] naik 2.592 persen dibandingkan tanggal 6 Mei 2021 [yang mencapai] 49 penumpang," kata Syafrin dalam laporan evaluasi penerapan peniadaan mudik hari raya Idul Fitri melalui pesan singkatnya, Kamis (20/5).

Pemprov DKI Jakarta juga mencatat sebanyak 2.154.564 kendaraan memasuki Ibu Kota pada kurun 6-18 Mei. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.010.812 masuk melalui gerbang tol utama. Sementara, 1.143.752 kendaraan masuk melalui jalan arteri.

Jumlah ini berkurang 342.029 unit jika dibanding jumlah kendaraan yang keluar meninggalkan ibu kota selama 6-18 Mei, yakni 2.496.593 kendaraan. Rinciannya, 1.002.791 di antaranya keluar melalui gerbang tol utama dan 1.493.802 kendaraan lainnya keluar melalui jalur arteri.

Untuk penumpang angkutan umum perkotaan, dia menyebut jumlahnya justru menurun. Syafrin menyebut rata-rata penumpang harian angkutan umum perkotaan 729.335 orang per hari. Padahal, sebelumnya rata-rata jumlah penumpang per hari sebanyak 886.644 orang.

"Mengalami penurunan sebesar 17,74% dibandingkan sebelum larangan mudik," jelas dia.

Sementara itu, Syafrin juga menyebut sebanyak 236 kendaraan diputar balik pada 8 titik checkpoint, yakni Kalideres, Joglo, Lampiri, Panasonic, Perintis Kemerdekaan, Kolong FO Cakung - Cilincing, Pasar Jumat, dan Budi Luhur.

"Pada lokasi penyekatan (jalan tol Jakarta-Cikampek KM 34 dan jalan non tol Kedung Waringin) adalah 10.072 kendaraan," katanya.

Syafrin juga menyebut sebanyak 7.028 orang telah menjalani tes deteksi Covid-19. Sebanyak 5.751 orang menjalani tes swab Antigen dan 1.277 orang menjalani tes GeNose. Sebanyak 23 orang dinyatakan positif berdasarkan tes swab Antigen dan 47 orang positif berdasarkan tes GeNose.

Petugas damkar menyemprot disinfektan kepada bus yang tiba dari daerah di terminal Kp Rambutan, Rabu, 19/5. CNN Indonesia/Adi Maulana IbrahimPara pendatang yang baru tiba di terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Rabu (19/5/2021). (CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim)

Di tempat terpisah, Kepala Terminal Cicaheum, Bandung, Rony Hermanto mengatakan penggunaan bus AKAP dan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) mulai meningkat sejak Selasa (18/5) atau pasca-larangan mudik. Termasuk, penumpang yang keluar daerah.

"Semenjak dibukanya kembali operasional terminal dalam rangka pelarangan mudik 2021 jumlah armada yang diberangkatkan kemarin untuk AKAP, kedatangan bus mencapai 42 armada dengan jumlah penumpang 320. Sedangkan, yang berangkat 43 armada dan jumlah penumpang 415," kata Rony saat ditemui di Terminal Cicaheum, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (19/5).

Selain bus AKAP, kedatangan bus AKDP juga mengalami peningkatan. Dari 52 kedatangan armada, sebanyak 341 di antaranya berhasil diangkut. Sementara untuk keberangkatan berjumlah 38 armada dengan jumlah penumpang 363 unit.

Sehingga, total keseluruhan armada bus baik yang bertolak dari Terminal Cicaheum berjumlah 81 armada dan 877 penumpang. Sedangkan, jumlah kedatangan armada mencapai 94 dan 364 penumpang.

"Kalau untuk bus AKAP tiap-tiap jurusan stabil artinya lonjakan tidak signifikan. Dan sejauh ini pun relatif tidak ada yang signifikan apalagi pandemi," ujarnya.Rony mengatakan, tujuan favorit penumpang bus AKDP meliputi Tasikmalaya, Kuningan, dan Indramayu. Sedangkan, bus AKAP dengan tujuan Malang, Surabaya, Solo, dan Jepara.

Rony juga menyampaikan para calon penumpang tidak perlu lagi membawa surat perjalanan dinas dari kantor atau surat keterangan dari kelurahan usai masa larangan mudik.

Namun, pihaknya mewajibkan surat keterangan bebas Covid-19, yang bisa berupa bukti rapid test antigen, tes swab PCR, maupun GeNose C-19 yang berlaku 1x24 jam sejak pengambilan sampel.

Adapun prediksi puncak arus balik di Terminal Cicaheum diprediksi bakal terjadi pada akhir pekan ini. "Puncaknya kisaran tanggal 23 Mei," kata Rony.

(iam, hyg/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER