AMAN Pertanyakan Motif Pemilihan Nagita Slavina Jadi Duta PON

CNN Indonesia
Jumat, 04 Jun 2021 14:57 WIB
Aliansi Masyarakat Adat Nasional (AMAN) menyatakan kritik Arie Kriting soal cultural appropriation terkait PON Papua valid.
Foto: CNN Indonesia/Agniya Khoiri

Sementara itu, Guru Besar Hukum dari University of California Olufunmilayo Arewa dalam tulisannya "Cultural appropriation: when 'borrowing' becomes exploitation" menyebut bahwa fenomena ini bisa terjadi ketika peminjaman suatu simbol budaya memperkuat hubungan yang eksploitatif.

"Argumen saya adalah bahwa peminjaman dapat menjadi apropriasi ketika memperkuat hubungan eksploitatif secara historis atau menghilangkan peluang negara-negara Afrika untuk mengontrol atau mengambil manfaat dari materi budaya mereka," sebagaimana dikutip dari artikelnya yang diunggah di theconversation.com, 20 Juni 2016.

Rukka melanjutkan bahwa ketimpangan ini merupakan realitas yang dialami masyarakat Papua.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam konteks pembangunan di Papua, misalnya, yang lebih banyak dinikmati masyarakat non-Papua. Di sisi lain, di tengah-tengah masyarakat di sana, mereka juga kerap mengalami tindakan diskriminasi.

"Di tengah-tengah itu orang Papua terus menerus mengalami diskriminasi, orang Papua terus menerus mengalami kekerasan," ucap Rukka.

Diketahui, Papua sejauh ini masih bergejolak dengan munculnya beragam kasus penembakan yang terkait kelompok kriminal bersenjata (KKB), penolakan dana otonomi khusus (Otsus), hingga tuntutan penentuan nasib sendiri alias referendum.

Kegagalan pembangunan yang menyentuh kalangan pribumi dituding jadi biangnya, selain penanganan kasus pelanggaran HAM yang tak pernah tuntas. 

Infografis Sentuhan Jokowi di PapuaInfografis Sentuhan Jokowi di Papua. (Foto: CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi)

Sebelumnya, kultural apropriasi atau perampasan budaya menjadi perbincangan setelah salah satu influencer Nagita Slavina ditunjuk menjadi Duta Pekan Olah Raga Nasional (PON) XX di Papua.

Foto Nagita yang menggunakan simbol-simbol budaya Papua seperti pakaian adat dan aksesoris lainnya tersebar di banyak media.

Nagita bukanlah orang Papua, berkulit putih, dan tidak memiliki identitas yang tersambung dengan Papua.

Pemilihan Nagita sebagai Duta PON di bumi Cenderawasih ini mengundang banyak kritik, salah satunya dari komika Arie Kriting. Melalui akun Instagramnya, Arie menyatakan bahwa aspirasi kelompoknya mendorong agar terdapat representasi perempuan Papua dalam gelaran PON.

"Hal ini bisa menghindarkan bangsa kita dari sikap Kultural Apropriasi, karena tidak menghadirkan perempuan Papua dengan gambaran yang jelas," tulis Arie, Kamis (3/6).

Sementara itu, Arie Kriting sendiri merekomendasikan beberapa sosok perempuan yang bisa menjadi Duta PON Papua. Mereka antara lain, Nowela, Lisa Rumbewas, Putri Nere, Monalisa Sembor, dan lainnya.

"Semoga kita bisa sama-sama mendorong agar representasi Perempuan Papua pada ajang yang diadakan di daerah mereka sendiri, bisa terwujud," tulis Arie.

[Gambas:Instagram]

(iam/arh)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER