Perjanjian Salatiga dan Akhir Kekuasaan Mataram Islam

CNN Indonesia
Kamis, 17 Jun 2021 13:05 WIB
Perjanjian Salatiga menjadikan tanah Kerajaan Mataram Islam terpecah menjadi 3 wilayah kekuasaan. Berikut latar belakang, isi dan hasil Perjanjian Salatiga.
Perjanjian Giyanti (Foto: National Library of Indonesia via Wikimedia Commons)

Isi Perjanjian Salatiga

Perjanjian yang mengakhiri perang panjang perebutan kekuasaan membuat para anggota kerajaan Mataram tunduk pada kesetiaan VOC. Berikut isi Perjanjian Salatiga:

  • Raden Mas Said diangkat sebagai Pangeran dan memiliki status setingkat raja
  • Raden Mas Said tidak diperbolehkan masuk dalam struktur Singgasana
  • Raden Mas Said tidak diperbolehkan menggunakan dan memakai atribut kerajaan dan menyelenggarakan acara penobatan raja.
  • Raden Mas Said tidak diperbolehkan melaksanakan hukuman mati.
  • Raden Mas Said mendapat wilayah kekuasaan seluas 4.000 karya meliputi Nglaroh, Matesih, Wiroko, Haribaya, Honggobayan, Sembuyan, Gunung Kidul, Kedu, dan Pajang.


Hasil Perjanjian Salatiga

Hasil Perjanjian Salatiga tentu memberikan dampak pada situasi perebutan kekuasaan antaranggota keluarga Mataram. Secara keseluruhan Perjanjian Salatiga dan Giyanti memberikan kerugian besar kepada Kerajaan Mataram.

Dengan hadirnya kedua perjanjian tersebut maka sirna impian Kerajaan Mataram yang ingin menyatukan seluruh kerajaan di Jawa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di satu sisi VOC sangat diuntungkan karena semakin memiliki pengaruh yang kuat di seluruh Pulau Jawa.

VOC tidak secara langsung bersentuhan dengan ketiga kerajaan tersebut, akan tetapi isi dalam Perjanjian Salatiga yang mengharuskan pengambilan keputusan melibatkan VOC menunjukkan posisi kuat VOC dalam memerintah ketiga kerajaan tersebut.

Intrik politik Jawa ini di kemudian hari menimbulkan gejolak baru dengan kemunculan kerajaan lain bernama Kadipaten Pakualam.

(imb/fef)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER