Satgas: Prematur Simpulkan Lonjakan Kasus karena Mutasi Covid

CNN Indonesia
Senin, 14 Jun 2021 13:40 WIB
Juru Bisa Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut perlu penelitian lebih lanjut untuk memastikan lonjakan kasus Covid-19 karena penularan varian corona.
Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito menyebut prematur menyimpulkan lonjakan kasus karena penularan mutasi virus corona. (Biro Setpres/Rusman)
Jakarta, CNN Indonesia --

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyatakan masih sangat prematur atau terlalu dini menyimpulkan lonjakan kasus virus corona karena penyebaran kasus mutasi Covid-19 di sejumlah daerah.

"Pada intinya cause-effect varian dan laju kenaikan kasus ini masih sangat prematur untuk disimpulkan," kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito kepada CNNIndonesia.com, Senin (14/6).

Wiku mengatakan perlu penelitian lebih lanjut untuk memastikan lonjakan kasus Covid-19 karena penularan varian corona baru di beberapa daerah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Walaupun memang ditemukan adanya varian tersebut dari hasil whole genome sequencing, hubungan sebab akibat terkait peningkatan laju kasus dengan varian baru membutuhkan studi khusus," ujarnya.

Lebih lanjut, Wiku mengatakan pihaknya mendukung jika pemerintah daerah setempat ingin membuat studi independen terkait dugaan lonjakan kasus karena mutasi Covid-19.

Ia mengingatkan varian Covid-19 apapun dapat ditangkal penularannya dengan menerapkan upaya preventif seperti memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan.

"Fokus kita saat ini seharusnya ialah menekan laju kasus dengan menegakkan protokol kesehatan agar dapat menekan laju kasus terus menerus," ujarnya.

Sebelumnya, Bupati Kudus HM Hartopo melaporkan 28 warganya terpapar Covid-19 varian dari India, Minggu (13/6).

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo khawatir munculnya mutasi corona salah satu penyebab lonjakan kasus di beberapa kabupaten Jawa Tengah.

"Saya sempat curiga dengan pergerakan tiga pekan sebelumnya tiga kabupaten yang mengalami lonjakan kasus, terus bertambah menjadi delapan kabupaten dan sekarang 11 kabupaten. Saya waktu itu yakin ini pasti varian baru," kata Ganjar.

Ganjar mengatakan pihaknya akan meningkatkan pengambilan sampel untuk pemeriksaan whole genome sequencing. Ia juga menyarankan masyarakat menetap di rumah setidaknya lima hari dalam seminggu.

(fey/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER