Selain dari Wisma Atlet, Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta juga mendesak Pemprov DKI segera menarik rem darurat atau penerapan kembali PSBB secara ketat.
Anggota sekretaris fraksi PSI, Anthony Winza menilai penerapan kembali PSBB ketat penting guna mengantisipasi kemungkinan penambahan kasus tak terkendali.
"Jangan sampai terlambat lindungi warga, segera tarik rem darurat. Laksanakan PSBB ketat agar lonjakan kasus covid-19 bisa diredam, jangan sampai menyesal belakangan," ujar Winza dalam keterangannya, Rabu (16/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menilai situasi pandemi di DKI saat ini berada di ambang kritis. Ia menyebut sejumlah data mulai dari penambahan kasus positif harian yang melonjak 2.700 sepekan terakhir, tingkat keterisian tempat tidur hingga 78 persen, atau ruang ICU yang mencapai 71 persen.
Dengan sekitar 19.000 kasus aktif, katanya, ruang ICU bahkan hanya tersisa 50.
Oleh sebab itu, ia meminta Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan segera turun tangan. Winza khawatir jika kondisi tersebut tak segera diambil langkah tegas, sistem kesehatan akan kolaps dan tenaga kesehatan angkat tangan kewalahan.
"Apa harus menunggu semua ruang rawat penuh dan sistem rumah sakit kolaps baru Gubernur Anies ambil tindakan tegas? Kita harus bantu tenaga medis kita dan selamatkan warga," katanya.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 telah merespons wacana dan desakan pihak yang meminta agar pemberlakuan PSBB ketat diterapkan lagi sebagai upaya menekan laju covid-19 yang melonjak belakangan ini.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menilai, kebijakan yang saat ini dilaksanakan dalam PPKM Mikro merupakan formula pas untuk menyeimbangkan aspek kesehatan, bersamaan dengan aspek sosial-ekonomi.
(thr/pmg)