Virus corona varian Delta, yang sebelumnya dikenal sebagai varian mutasi B-16172, telah terdeteksi di Jawa Barat. Gubernur Jabar Ridwan Kamil meminta masyarakat mewaspadainya dengan memperketat protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
"Varian delta sudah hadir di Jawa Barat. Ini menandakan kita harus waspada," kata Ridwan Kamil usai menghadiri video konferensi rapat Komite Percepatan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (21/6).
Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan varian delta teridentifikasi berdasarkan tes whole genome sequencing (WGS) oleh Labkesda Jawa Barat bekerja sama dengan ITB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Varian Delta) hadir di Kabupaten Karawang dan Kota Depok berdasarkan kajian genome sequencing yang dilakukan labkesda dan ITB, sehingga menandakan varian ini penularannya akan lebih cepat dibanding varian sebelumnya," ujar mantan Wali Kota Bandung itu.
Mengingat berbagai dampak yang ditimbulkan oleh varian ini, Emil mengimbau kepada seluruh masyarakat agar memperketat prokes di antaranya memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak.
"Mudah-mudahan dengan berita ini, kita tingkatkan kewaspadaan. Mohon disampaikan (kepada masyarakat) dengan kehadiran varian delta maka prokes 5M harus ditingkatkan lebih lagi," ucapnya.
"Kalau bisa yang memakai masker, mencuci tangan menjaga jarak menghindari kerumunan dan mengurangi pergerakan," kata Emil.
Sejumlah wilayah di Jawa Barat tercatat masuk zona merah Covid-1. Ada dua kabupaten di Jawa Barat yang masuk zona merah, yaitu Kabupaten Bandung dan Bandung Barat.
Sementara itu, tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di 87 rumah sakit rujukan pasien terpapar virus corona di Jawa Barat tembus 100 persen. Bahkan keterisian enam RS di antaranya melebihi 100 persen.
Berdasarkan data situs Pusat Koordinasi dan Informasi Covid-19 Jabar (Pikobar), Jabar memiliki 382 RS secara keseluruhan. Dari jumlah itu, 326 RS dijadikan fasilitas kesehatan pelayanan Covid-19.
Adapun rata-rata secara keseluruhan, BOR RS di Jabar mencapai 81,3 persen alias telah terisi 12.492 pasien inap dari total tempat tidur yang tersedia 15.365 unit. Angka tersebut berada di atas ambang batas BOR yang telah ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yakni sebesar 60 persen.
(hyg/pmg)