Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi meminta Gubernur Anies Baswedan mengganti nama Jalan Kebon Sirih dengan nama mantan Gubernur DKI Ali Sadikin. Menurutnya, jasa Ali Sadikin membangun Ibu Kota di masa lalu patut dikenang.
Pernyataan itu disampaikan Pras, sapaan akrabnya, saat memberi sambutan dalam Rapat Paripurna memperingati Hari Ulang Tahun DKI ke-494 di Gedung DPRD, Selasa (22/6
"Kiranya Saudara Gubernur berkenan pula menerbitkan Peraturan Gubernur guna menetapkan perubahan nama Jalan Kebon Sirih," kata dia dalam sambutannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penggantian nama Jalan Kebon Sirih yang berada di depan kompleks DPRD itu, kata Pras, bisa dimulai dari perempatan Jalan Abdul Muis sampai perempatan Jalan Menteng Raya, seberang Tugu Patung Tani.
Selain menjadi nama jalan, dia juga berharap nama Ali Sadikin diabadikan pada gedung Blok G, di kompleks Balai Kota. Ia ingin gedung tersebut diganti nama dengan Graha Ali Sadikin.
Ali Sadikin merupakan Gubernur DKI Jakarta yang memimpin pada periode 1966-1977. Ia menjadi gubernur setelah ditunjuk Presiden Soekarno yang kemudian diduetkan dengan Laksamana Muda Udara Raden H. Atje Wiriadinata.
Ali merupakan jenderal purnawirawan TNI yang pernah menjabat sebagai Deputi Kepala Staf Angkatan Laut. Sebelum ditunjuk menjadi gubernur, pangkat terakhir Ali adalah letnan jenderal.
Di era Soekarno, ia pernah menduduki sejumlah jabatan menteri yakni, Menteri Perhubungan Laut dan Menteri Koordinator Kompartemen Maritim/Menteri Perhubungan Laut.
Rekam jejaknya sebagai gubernur ditulis dalam beberapa buku, salah satunya "Ali Sadikin: Membenahi Jakarta Menjadi Kota yang Manusiawi," yang ditulis oleh Ramadhan K.H.
"Pada masa kepemimpinan beliau, banyak keberhasilan yang telah dirasakan oleh masyarakat Jakarta," kata Pras.