Jakarta, CNN Indonesia --
Sejumlah fasilitas kesehatan bersaing membanting harga layanan tes usap (swab) antigen di Jakarta Selatan. Spanduk hingga banner promo bertebaran di klinik hingga rumah sakit dengan harga mulai dari Rp70-90 ribu.
Alat promosi itu memantik perhatian karena berukuran huruf besar yang menyebut harga tes risiko infeksi virus corona (Covid-19) di masing-masing tempat, antara lain Kalibata, Pancoran, Duren Tiga, Kalibata, Buncit Raya, hingga Kemang.
Setiap tempat memberi catatan yang menjelaskan alat di faskes tersebut sesuai standar Kemenkes, menjawab keraguan warga karena ada kasus kecurangan penggunaan daur ulang alat antigen hingga PCR.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa faskes yang CNNIndonesia.com pantau Selasa (29/6) adalah Rumah Sakit Jakarta medical Center (JMC) yang mematok tarif tes usap Antigen Rp84 ribu.
Rumah sakit ini bahkan memasang baliho berukuran besar berisikan harga tes tersebut di gedung rumah sakit dengan huruf kapital yang mencolok.
Hanya beberapa ratus meter dari RS JMC ke arah Mampang Prapatan, terdapat Klinik Pratama Medika yang mematok tarif Rp79 ribu. Klinik ini ramai didatangi warga yang hendak melakukan tes deteksi Covid-19.
 Warga mengantre untuk melakukan pemeriksaan swab antigen di klinik dan laboratorium, di kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan, Senin (28/6/2021). CNN Indonesia/Adi Maulana |
Sementara, di sisi Jalan Warung Buncit Raya arah Ragunan, terdapat dua klinik yang sama-sama menyediakan layanan tes swab Antigen dengan harga yang berselisih tipis.
Salah satu klinik tersebut, OMDC mematok tarif dengan harga Rp89 ribu. Biaya ini sudah termasuk alat tes swab Antigen dan layanan pengambilan sampel.
"Swab Antigen 89 ribu. Dilakukan oleh dokter umum (termasuk surat keterangan hasil swab)," sebagaimana tertulis di papan rumah sakit tersebut.
Di sebelah OMDC, terdapat Klinik Kirana Medika yang memasang tarif Rp77 ribu. Biaya tersebut dituliskan juga sudah mencakup layanan pengambilan sampel dan alat swab Antigen.
Pihak Klinik Kirana Medika bahkan sampai mencetak dua baliho berwarna merah berukuran besar yang bertuliskan, 'Dokter + obat 39 ribu. Swab antigen 77 ribu. 24 jam'.
"Dijamin asli Kemenkes (bukan daur ulang)," sebagaimana tertulis dalam ukuran besar di banner terpampang di depan klinik tersebut.
Adapun hasil tes swab Antigen sejumlah klinik tersebut dapat ditunggu di tempat ataupun dikirimkan melalui email.
Selain yang mematok harga-harga tersebut, ada pula faskes yang mematok harga untuk tes swab antigen di atas Rp100.000 rupiah di Jakarta Selatan.
CNNIndonesia.com mencoba merujuk pada salah satu aplikasi kesehatan, alodokter.com, di mana sejumlah rumah sakit dan klinik di Jakarta Selatan diestimasikan mematok tarif tes swab Antigen dengan harga di atas Rp150 ribu.
 Sejumlah fasilitas kesehatan bersaing membanting harga layanan tes usap (swab) antigen di Jakarta Selatan. CNN Indonesia/Adi Maulana |
Dari pantauan tersebut terlihat salah satunya Klinik Utama Speed Lab di Mampang yang mematok tarif swab Antigen seharga Rp175 ribu, Quickest Lab Rp180 ribu, Rumah Sakit Tebet Rp195 ribu, Universal Care Klinik di Kuningan dengan harga Rp200 ribu, serta Rumah Sakit Brawijaya Saharjo Rp394 ribu.
CNNIndonesia.com telah mencoba menemui pihak beberapa klinik terebut guna mengetahui alasan harga yang ditawarkan bisa jauh lebih murah dari sejumlah rumah sakit.
Klinik Pratama menyatakan menolak diwawancara. Klinik OMDC menyatakan supervisornya sedang tidak ada di tempat. Mereka menyatakan akan menghubungi awak CNNIndonesia.com. Namun, hingga berita ini ditulis, belum tersapat pesan dari pihak klinik.
Sementara, klinik Kirana Medika juga menyatakan sedang sibuk dan belum bisa melakukan wawancara pada jam yang telah mereka sebutkan.
Dalam beberapa hari terakhir, di wilayah Jakarta memang klinik-klinik yang menyediakan fasilitas tes risiko Covid terlihat diserbu masyarakat. Setidaknya, itu terilhat dari sejumlah kendaraan bermotor yang terparkir berderet pajang di trotoar depan klinik tersebut.
Termasuk pula di salah satu yang CNNIndonesia.com kunjungi pada Selasa (29/6) pagi, Klinik Kirana Medika, Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan.
Terlihat klinik itu ramai dikunjungi calon pasien. Berdasarkan pantauan, dibandingkan mereka yang ingin ke poli umum, warga yang hendak melakukan tes antigen tampak lebih banyak.
Di klinik tersebut, pada pukul 08.28 WIB, jumlah pasien yang terlihat dari nomor antrean terpantau sudah mencapai nomor 84.
Mereka duduk menunggu antrean pengambilan sampel di kursi yang disediakan pihak klinik. Beberapa orang memutuskan pulang dan menunggu hasil tes dikirim melalui surel. Ada pula yang menunggu hasil tes keluar di tempat tersebut pula.
Sebagai informasi, berbeda dengan tes PCR yang hasilnya kadang bisa diketahui setidaknya satu sampai dua hari setelahnya, tes usap antigen terbilang cukup cepat untuk didapatkan hasilnya
CNNIndonesia.com mencoba mengikuti tes swab antigen di Klinik Kirana Medika. Dimulai dengan mendaftar pada sekitar pukul 09.20 WIB, menunggu pengambilan sampel, hingga hasil Antigen dicetak memakan waktu hingga 1,5 jam.
Aneka Motif Tes Antigen, dari Kontak Positif Hingga Perintah Kantor
Taufiq Hidayat, salah seorang peserta tes swab Antigen di Klinik Kirana Medika, mengaku dirinya melakukan itu karena perintah dari kantor. Ia mengatakan banyak dari rekan kerja di proyek maupun kantornya yang positif Covid-19.
"Teman kerja banyak. Soalnya di proyek, di kantor juga banyak yang kena," kata Taufiq saat ditemui di pelataran klinik.
 Sejumlah fasilitas kesehatan bersaing membanting harga layanan tes usap (swab) antigen di Jakarta Selatan.CNN Indonesia/Adi Maulana |
Pihak kantor, kata Taufiq, mewajibkan pekerjanya melakukan tes swab antigen satu pekan sekali. Namun, biaya tes tidak ditanggung oleh kantor.
Para pekerja harus merogoh kantong sendiri untuk mengetahui apakah mereka positif atau tidak. Akhirnya, dia memilih Klinik Kirana Medika yang memberikan layanan tes dengan harga terjangkau.
"Karena [harganya] terjangkau sih," kata Taufiq.
Pilihan harga juga menjadi salah satu alasan Rohyan Hasanah untuk mengantar keponakannya yang berusia tujuh. Dia yang bermukim di Duren Tiga itu memang relatif memiliki banyak pilihan tempat faskes untuk tes swab antigen, dan yang ditujunya itu adalah yang terdekat dengan rumah.
"Yang dekat saja dari rumah. Lainnya jauh dari rumah," kata Hasanah.
Klaster Tempat Kerja
Mayoritas peserta tes yang CNNIndonesia.com temui di klinik tersebut pada pagi itu merupakan pekerja yang di tempatnya mencari nafkah ada yang tertular Covid-19.
Sebanyak empat dari tujuh peserta tes yang saat itu masih menunggu mengaku melakukan tes swab Antigen karena rekan kerjanya di kantor positif Covid-19.
Seperti halnya Taufiq, Julio Saputro, salah satu peserta tes swab Antigen pun mengaku melakukan ini karena rekan kerjanya di sebuah kafe positif Covid.
Meski tidak melakukan kontak erat secara langsung, orang-orang di tempatnya bekerja tetap memiliki risiko tertular Covid-19, karena melakukan interaksi.
"Sementara [kafe] ditutup dulu, kalau kondisi kita aman semua, kita tetap buka. Cuma untuk yang sudah terpapar mungkin dirumahkan dulu atau isoman," kata Julio.