DKI Lobi RS Tambah Kapasitas Kamar Rawat Pasien Covid-19
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengaku saat ini pihaknya tengah bernegosiasi dengan sejumlah rumah sakit untuk menambah kapasitas perawaran untuk pasien si.
Widya mengatakan, upaya itu dilakukan seiring kapasitas tempat tidur isolasi dan perawatan di rumah sakit yang menipis karena lonjakan kasus Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir.
"Sekarang sedang ditambahkan ekstensi di beberapa rumah sakit untuk menambah dan sedang kita negosiasikan, atau koordinasi dengan pemerintah pusat," kata Widya kepada wartawan, Kamis (1/7).
Merujuk situs resmi Dinas Kesehatan DKI per Kamis (1/7), tingkat keterisian kamar isolasi dan ICU rata-rata telah melebihi 90 persen. Rinciannya, ICU tekanan negatif dengan ventilator 23 bed, tanpa ventilator tersisa 10 bed.
Lalu, ICU tanpa tekanan negatif dengan ventilator tersisa 35 bed, dan tanpa ventilator tersisa 8 bed. Adapun untuk kamar isolasi, tekanan negatif tersisa 178 bed, dan tanpa tekanan negatif 306 bed.
Lebih lanjut Widya menjelaskan, tingkat keterisian itu bukan tidak mungkin akan terus menipis seiring angka kasus Covid-19 yang terus melonjak.
Saat ini, kata Widya, pihaknya telah mengalokasikan 11 ribu tempat tidur khusus untuk merawat pasien Covid-19. Jumlah itu hampir menyentuh angka 50 persen dari total 24 ribu tempat tidur di 193 rumah sakit di DKI.
Oleh sebab itu, menurut Widya, meski pihaknya terus menambah kapasitas tempat tidur, ia was-was sebab hal itu berbarengan dengan lonjakan kasus.
"Kita tahu bahwa keterpakaian di RS memang meningkat. Tapi kita juga terus mengembangkan kapasitas tempat tidur, jadi bersamaan, berbarengan," kata dia.
"Tentu kami mengimbau, seberapa banyak pun kapasitas yang kami siapkan, kami mengimbau warga untuk tetap menjaga prokes dan vaksinasi. Karena tidak akan cukup nanti," imbuh Widya.