Banyak Pasien Isoman Wafat, Kemenkes Imbau ke RS Meski Penuh

CNN Indonesia
Rabu, 14 Jul 2021 10:40 WIB
Petugas medis melakukan pemeriksaan terhadap pasien Covid-19 di selasar Ruang IGD RSUD Cengkareng, (CNN Indonesia/Adi Maulana)
Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan pasien covid-19 yang bergejala sedang dan berat harus ke rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya meskipun penuh. Hal itu dikatakan Nadia merespons tingginya kasus kematian penderita covid-19 saat isolasi mandiri (isoman) di rumah.

Ia menduga kasus kematian saat isoman terjadi karena pasien dengan gejala berat memaksakan diri untuk isoman ketimbang mendari RS untuk perawatan.

"Kalau gejala berat harus dirawat di RS atau Puskesmas, memang tidak bisa dilakukan isoman. Walau penuh kita tetap lebih baik ke fasyankes. Iya (harus) antre," kata Nadia kepada CNNIndonesia.com, Rabu (14/7).

Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Alexander K Ginting juga menyarankan hal serupa. Ia menyebut pasien covid-19 dengan gejala sedang dan berat lebih baik ke RS meskipun harus menunggu di parkiran atau di halaman.


Ia menduga banyak pasien dengan gejala berat masih isoman karena menganggap RS tidak lebih nyaman dibandingkan rumah.

"Memang [RS] penuh, tapi di halaman parkirnya kan banyak tenda-tenda. Jadi artinya dalam situasi seperti ini, kita enggak perlu pulang ke rumah hanya gara-gara membayangkan di rumah itu lebih nyaman gitu ya," ucap dia kepada CNNIndonesia.com, Selasa (13/7).

Alex mengatakan, meskipun di RS penuh dan tidak nyaman, setidaknya pasien akan mendapat giliran perawatan. Selain itu, di RS juga banyak fasilitas kesehatan yang sewaktu-waktu dibutuhkan ketika terjadi perburukan.

"Kendati pun di UGD pun enggak nyaman, ataupun tenda darurat yang dipasang gak nyaman tapi kita kan sudah dibantu dengan oksigenasi, sudah dibantu dengan bantuan cairan infus, sudah mendapat obat antivirus. Kalau di rumah kan nggak dapat," ucap dia.

"Memang tidak secepat tugas paranormal. Kalau dalam paranormal kan langsung cepat. Tapi karena banyak yang datang, banyak yang diurus, semuanya punya tahapan. Tapi paling tidak sudah direspons," imbuhnya.

LaporCovid-19 mengungkap sebanyak 547 pasien covid-19 meninggal dunia saat melakukan isolasi mandiri (isoman) per Rabu (14/7).

Rinciannya, 209 orang yang meninggal ketika isoman di Jawa Barat. Kemudian 104 orang meninggal di D.I.Yogyakarta, 65 orang di Banten, 63 orang di Jawa Timur, 51 orang di DKI dan 36 orang di Jawa Tengah.

(yla/ugo)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK