Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyebutkan setidaknya 600 lebih warga di daerah itu masuk daftar tunggu untuk mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.
"Daftar tunggu vaksinasi Covid-19 terjadi karena keterbatasan stok vaksin di RSUD Kota Mataram. Jumlah itu belum termasuk di fasilitas kesehatan lainnya," kata Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) RSUD Kota Mataram Lalu Martawang, Kamis (15/7) seperti dikutip dari Antara.
Martawang yang juga menjabat sebagai Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Mataram mengatakan, ratusan warga itu masuk kategori daftar tunggu karena sudah mendaftar secara daring. Pun, sambungnya, ada pula warga yang datang langsung karena tidak bisa mendaftar daring.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait dengan itu, lanjut Martawang, manjemen RSUD Mataram saat ini sudah bersurat ke Dinas Kesehatan Provinsi NTB untuk meminta tambahan vaksin agar bisa mengimbangi antusias warga.
"Dengan demikian, diharapkan kekebalan kelompok bisa cepat tercapai dengan percepatan cakupan vaksinasi," katanya.
Menurutnya antusias warga yang ingin divaksin tak lepas pula dengan kebijakan pemerintah pusat yang mengharuskan setiap pelaku perjalanan memiliki bukti sudah melakukan vaksinasi Covid-19.
"Dampaknya, permintaan vaksinasi di semua layanan kesehatan meningkat, bahkan kelompok-kelompak masyarakat juga banyak yang minta difasilitasi untuk vaksin. Tapi keterbatasan jumlah vaksin menjadi kendala saat ini," katanya.
Untuk cakupan vaksinasi Covid-19 di Kota Mataram, saat ini tercatat sebesar 43 persen dari target 70 persen total jumlah pendudukan sekitar 450 ribu jiwa.
"Jadi kalau kita diberikan tambahan vaksin lagi serta dukungan SDM yang memadai, percepatan target cakupan vaksinasi bisa cepat tercapai," katanya.
Menurutnya, stok vaksin di RSUD Kota Mataram pada Rabu (14/7), hanya 14 vial atau 140 dosis untuk 140 sasaran. Sementara, target pemberian vaksin per hari di RSUD Kota Mataram mencapai hingga 300 orang.
Lihat Juga : |
Secara keseluruhan, Dinas Kesehatan Provinsi NTB menyebutkan cakupan vaksinasi Covid-19 bagi warga di 10 kabupaten/kota se-NTB mencapai 11,90 persen dari target sasaran 3.377.147 jiwa.
"Target sasaran vaksinasi di NTB itu 70 persen dari total jumlah penduduk di NTB sekitar 5 juta jiwa lebih," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi NTB Lalu Hamzi Fikri.
Terkait dengan itu, pihaknya terus melakukan percepatan dengan membuka layanan vaksinasi pada semua fasilitas kesehatan (faskes) yang ada di daerah itu, untuk memberikan layanan vaksinasi Covid-19 massal dengan sasaran mulai usia 12 tahun ke atas.
Bahkan, lanjutnya, animo masyarakat begitu tinggi melakukan vaksinasi Covid-19 setelah dibuka usia 12 tahun ke atas. Tapi, hal itu juga sangat tergantung dari ketersediaan vaksin dari pemerintah pusat.
"Untuk percepatan kami bahkan sudah meminta stok vaksin 6.754.294 dosis lebih atau dua kali lipat dari target sasaran 3.377.147 jiwa, dengan ketentuan untuk stok dosis pertama dan kedua namun realisasinya diberikan bertahap," katanya.
Menurut Hamzi, untuk pelaksanaan vaksinasi masyarakat umum, NTB sudah masuk tahap ketiga. Bahkan, progres vaksinasi di NTB, mirip-mirip dengan progres nasional dengan cakupan dosis pertama 11,90 persen dan dosis kedua 5,43 persen.
Lebih jauh, Hamzi mengatakan, dosis vaksin yang diterima selama ini rata-rata vaksin Sinovac, dan hanya sebagian kecil vaksin AstraZeneca.
"Untuk pendistribusian kita berikan sesuai permintaan dan selama ini yang menggunakan vaksin AstraZeneca masih dari kalangan TNI/Polri," katanya.
(antara/kid)