IDI: 11 Platform Telemedisin Tak Jawab Semua Kebutuhan Warga

CNN Indonesia
Jumat, 16 Jul 2021 15:59 WIB
IDI mendorong agar pemerintah memperluas layanan telemedisin hingga di fasilitas kesehatan, bukan hanya disediakan 11 platform.
Ilustrasi pasien Covid-19 menerima layanan diagnosis dan perawatan pasien jarak jauh melalui teknologi komunikasi atau telemedisin. (Foto: iStock/FatCamera)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menilai layanan telemedisin bagi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman) belum menjawab semua kebutuhan masyarakat.

Telemedisin atau layanan diagnosis dan perawatan pasien jarak jauh melalui teknologi komunikasi saat ini digerakkan oleh 11 platform. IDI mendorong agar pemerintah memperluas layanan telemedisin hingga di fasilitas kesehatan.

Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar IDI Adib Khumaidi menilai seiring melonjaknya warga yang terinfeksi Covid-19, pemenuhan akses kebutuhan kesehatan warga juga akan meningkat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya melihat 11 platform tidak akan menjawab semua kebutuhan masyarakat," kata Adib dalam acara daring yang disiarkan melalui kanal YouTube PERSI, Jumat (16/7).

Oleh karena itu, ia meminta agar pemerintah mempertimbangkan regulasi baru untuk memperluas fasilitas yang mampu melayani telemedisin. Adapun 11 platform yang dimaksud Adib sebelumnya adalah Halodoc, YesDok, Alodokter, Klikdokter, SehatQ, Good Doctor, Klinik Go, Link Sehat, Milvik, Prosehat dan Getwell.

"Pengembangan telemedisin dalam konteks untuk memantau isoman yang dilakukan oleh masyarakat itu juga dibuka lebih luas, yang bisa difasilitasi oleh faskes, yang bisa dilakukan oleh rumah sakit maupun puskesmas," imbuhnya.

Adib menilai beberapa masyarakat akrab dengan faskes yang sering dijadikan rujukan diri sendiri maupun keluarga. Menurutnya gagasan telemedisin di faskes akan mempermudah akses warga mendapat pelayanan kesehatan rawat jalan virtual.

Namun demikian, Adib meminta agar faskes tersebut sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) telemedisin. Untuk itu, apabila gagasan ini terealisasi, ia meminta agar Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) memilih faskes mana yang ideal dan mampu melakukan layanan telemedisin.

"Saya lihat tadi juga beberapa rumah sakit sudah mengembangkan telemedisin sendiri," ujarnya.

Lebih lanjut, Adib juga mendorong agar layanan telemedisin tak hanya berfokus di Jakarta dan Bogor, Depok, Bekasi (Bodebek). Ia berharap agar layanan konsultasi daring dan pengiriman obat itu dilakukan juga di seluruh daerah Indonesia.

Layanan telemedisin telah dilakukan sejak 6 Juli di DKI Jakarta sebagai pilot project, dan selanjutnya diperluas di Bodebek pada 14 Juli lalu. Kementerian Kesehatan memberikan fasilitas anyar terhadap pasien isoman melalui konsultasi dokter dan pengiriman paket obat.

Pada paket obat itu dijelaskan untuk pasien OTG mereka akan diberikan Multivitamin C,D,E, dan Zinc dosis 1x1 per hari dengan jumlah 10 pcs. Sementara untuk pasien dengan gejala ringan akan diberikan Multivitamin C,D,E, dan Zinc dengan dosis 1x1 per hari dengan jumlah 10 pcs.

Ditambah Azitromisin 500mg dosis 1x1 per hari dengan jumlah yang diberikan 5 pcs. Kemudian Oseltamivir 75mg dosis 2x1 per hari dengan jumlah 14 pcs, dan Paracetamol tab 500mg dengan jumlah 10 pcs.

Infografis Panduan Aaman Saat IsomanInfografis Panduan Aaman Saat Isoman. (CNN Indonesia/Fajrian)
(khr/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER