Oksigen Medis di Sumbar Kosong, Polisi Sebut Bahan Baku Habis
Polda Sumatera Barat (Sumbar) mengatakan kelangkaan oksigen medis terjadi karena para produsen kehabisan bahan baku oksigen cair. Saat ini para produsen menunggu bahan baku liquid dari Riau.
"Lima produsen oksigen yang ada di sini, semuanya kehabisan stok liquid. Liquid-nya sedang dalam perjalanan dari Riau ke Padang," kata Kabid Humas Polda Sumbar Satake Bayu kepada wartawan, Kamis (22/7).
Satake mengatakan pihaknya langsung memeriksa lima lokasi produsen oksigen medis di Kota Padang, setelah sejumlah rumah sakit (RS) mengeluhkan kekurangan stok oksigen untuk perawatan pasien Covid-19.
"Sudah kita periksa. Dari hasil pemeriksaan, kita belum menemukan adanya aksi dan upaya penimbunan," ujarnya.
Informasi tentang kekurangan stok oksigen antara lain disampaikan Direktur Utama Rumah Sakit Universitas Andalas (Unand), Yevri Zulfikar dan Direktur RS Hermina Padang, Nanik Supriani.
Rumah Sakit Unand merupakan salah satu rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di Sumatera Barat. Saat ini terdapat 84 orang pasien yang sedang menjalani perawatan disana.
"Kami butuh oksigen enam kubik itu sebanyak 250 tabung per hari sekarang. Sebelum pandemi, kebutuhan kami itu antara 70 sampai 80 tabung. Sekarang butuh 250 tabung sehari," kata Yevri.
Yevri mengaku masih berusaha untuk mencari sumber pasokan oksigen, setelah sejumlah vendor menyatakan tidak ada stok.
"Info yang kita dapat, vendor ini baru akan datang jelang Magrib nanti, Nah, sekarang kita cari oksigen-oksigen yang bisa dialihkan dari rumah sakit lain dulu," ujarnya.
Sementara itu RS Hermina Padang membutuhkan 100 tabung oksigen. Namun, pihaknya hanya mendapat pasokan 40 tabung oksigen yang diperkirakan bisa bertahan hingga pukul 20.00 WIB.
(nya/fra)