Serangkaian kasus penipuan bermodus hipnosis atau yang dikenal sebagai hipnotis serta gendam dilaporkan terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dalam melancarkan aksinya, pelaku diduga menyamar sebagai petugas dari kecamatan yang melakukan pendataan penerimaan bantuan sosial (bansos) dari pemerintah.
Kapolsek Playen AKP Hajar Wahyudi menyebut salah satu kasus terjadi di wilayahnya. Tepatnya di Dusun Tumpak, Kelurahan Ngawu, dengan korbannya bernama Surani (70).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kejadiannya hari Minggu kemarin tanggal 25 Juli 2021, pukul 10.25 WIB," kata Hajar melalui keterangannya (28/7).
Hajar menuturkan, Surani mulanya didatangi oleh pelaku di kediamannya kurang lebih pukul 10.15 WIB. Saat itu, pelaku mengaku kepada korban bahwa dirinya merupakan petugas kecamatan.
"Diduga pelaku berpura-pura menjadi petugas dari kapanewon (kecamatan) untuk mendata warga lansia terkait bantuan sosial dari pemerintah," imbuh Hajar.
Setelahnya, pelaku meminta data diri hingga daftar kekayaan Surani dengan alasan pendataan. Tak berselang lama, korban menyadari barang berharganya berupa sebuah gelang emas seberat 20 gram telah raib, begitu pula orang yang mengaku sebagai petugas kecamatan tadi.
"Kejadian tersebut diketahui pertama kali oleh korban setelah sadar bahwa terkena gendam atau hipnotis kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Playen," bebernya.
Saat ini jajaran Reskrim Polsek Playen masih mengumpulkan keterangan serta petunjuk untuk mengusut kasus ini.
"Korban juga sudah kita beri bantuan dari pemerintah berupa paket sembako dan sejumlah uang, meskipun tidak seberapa, tapi untuk membantu meringankan bebannya," ucap Hajar.
Hajar menyebut kasus gendam bermodus pendataan bansos ini tak hanya terjadi di wilayahnya saja. Kata dia, terhitung telah ada 4 kasus serupa di Gunungkidul.
"Untuk tempat lain agar koordinasi dengan Polres saja," tutupnya.
Kasubbag Humas Polres Gunungkidul Iptu Suryanto membenarkan soal adanya kasus hipnosis bermodus pendataan bansos di berbagai wilayah di Gunungkidul. Hanya saja, selain kasus di Playen, kejadian lainnya belum masuk ke laporan resmi kepolisian.
"Masih (laporan) di Bhabin (Bhabinkamtibmas) saja. Jadi kami belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut. Seingat saya di Jatiayu, Karangmojo. Lainnya nggak hafal," kata Suryanto saat dihubungi, Rabu (28/7).
Dikatakan Suryono, kasus macam ini marak bermunculan sepanjang masa pandemi Covid-19. Namun lagi-lagi, nihil korban yang melapor ke kepolisian.
"Akhir-akhir ini agak ngetren. Bulan-bulan pandemi ini agak banyak, ada di beberapa wilayah. Tapi nggak ada laporan resminya. Di Playen, di Ngawen, tapi ya itu tadi baru sekadar kabar angin," imbuhnya.
Namun dengan kembali maraknya kasus macam ini, pihak Polres Gunungkidul tetap mengerahkan satuannya guna pengumpulan informasi. Sementara warga diimbau untuk selalu waspada terhadap orang tak dikenal.
"Kalau ada orang tak dikenal, tolong lapor ke Bhabinkamtibmas atau minta identitas KTP dan difoto untuk didokumentasi dan membantu mengungkap kasus," pungkasnya.
(kum/gil)