Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan jumlah kasus virus corona (Covid-19) dan angka kematian di Jawa dan Bali tergolong sangat tinggi. Oleh karena itu, Jawa-Bali jadi prioritas pemerintah pusat untuk diberikan stok vaksin.
Budi menyampaikan itu untuk menjelaskan mengapa stok vaksin di daerah luar Jawa dan Bali cenderung minim atau timpang.
"Mengingat 7 provinsi di Jawa-Bali ini tinggi sekali kenaikan kasus positif dan kematiannya, jadi kami akselerasi vaksinasi Covid-19. Jadi kalau ditanya kenapa banyak vaksin di daerah tertentu saja? Karena memang daerah itu yang risiko positif dan kematiannya tinggi," kata Budi dalam konferensi pers, Senin (2/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga menekankan bahwa pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Indonesia berbasis risiko. Artinya, daerah dengan risiko penularan Covid-19 yang tinggi, akan mendapat lebih banyak vaksin Covid-19.
Selain itu, vaksin Covid-19 ini juga ditekankan pada kelompok risiko tinggi terpapar, seperti tenaga kesehatan, orang lanjut usia, dan pekerja pelayanan publik. Sehingga kelompok ini akan mendapat vaksin lebih dulu.
"Sekali lagi, vaksinasi ini kita berikan berbasis risiko. Kenapa kita vaksinasi nakes duluan, karena mereka yang paling berisiko tinggi. Kenapa kita berikan ke beberapa kabupaten kota lebih banyak, karena memang kematiannya paling tinggi di sana," jelas Budi.
Dia mengungkap program vaksinasi Covid-19 nasional hingga Juni ini baru mencapai sekitar 22 persen dari target sasaran vaksinasi kepada 208.265.720 orang.
Budi mengaku sedang mengupayakan target Presiden Jokowi untuk vaksinasi Covid-19 2 juta orang per hari. Ia optimistis target tersebut bisa tercapai pada Agustus ini karena Indonesia akan kedatangan lebih dari 70 juta dosis vaksin Covid-19.
"Jadi insyaallah 2 juta dosis sehari itu tercapai dan masih ada sisa [dosis vaksin Covid-19]," sambungnya.
Menurut data Kementerian Kesehatan per Minggu (1/8), capaian vaksinasi Covid-19 terbanyak di Pulau Jawa berasal dari Jakarta. Provinsi DKI mencatatkan capaian vaksinasi Covid-19 hingga 92 persen untuk dosis pertama, dan 32,6 persen untuk dosis kedua.
Provinsi Yogyakarta mencatat capaian vaksinasi dosis pertama 40,72 persen, namun baru 15,2 persen pada dosis dua.
Sementara provinsi lainnya di Pulau Jawa masih mencatat capaian vaksinasi di bawah angka 25 persen. Provinsi Bali mencatat capaian vaksinasi hingga 90,1 persen pada dosis pertama dan 25,6 persen untuk dosis dua.
Sebelumnya, politikus Partai NasDem Martin Manurung sempat meminta pemerintah pusat terbuka soal stok vaksin virus corona yang dimiliki. Menurutnya, ada informasi simpang siur di daerah terkait vaksin.
Misalnya di Sumatera Utara, Martin mengatakan ada sejumlah daerah yang sangat kekurangan vaksin. Padahal, pemerintah pusat mengklaim sudah mengamankan jutaan dosis vaksin.
"Jadi, sebenarnya barang itu ada di mana? Ada di daerah mana? Ada berapa banyak di daerah itu. Jadi jangan hanya menyebut di daerah, karena Indonesia ada ratusan daerah," ujar anggota Wakil Ketua Komisi VI DPR RI itu.