Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menetapkan 184 lokasi isolasi terkendali dalam rangka penanganan Covid-19 di Ibu Kota. Ratusan tempat isolasi tersebar di 5 kota dan 1 kabupaten wilayah Jakarta.
Penetapan itu tertuang dalam Keputusan Gubernur Nomor 891 Tahun 2021 tentang Penetapan Lokasi Isolasi dan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengelolaan Lokasi Isolasi dalam Rangka Penanganan Covid-19.
Dari dokumen yang diterima, 184 lokasi tersebut beragam, mulai dari rumah susun, GOR, gedung karang taruna, sekolah, hingga rumah dinas pejabat setingkat lurah. Adapun untuk kapasitas total yakni 26.134 orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ratusan tempat isolasi ini meningkat dari yang awalnya hanya tiga tempat. Selain itu, selama penerapan PPKM Darurat dan PPKM Level 4, tempat tidur isolasi di rumah sakit maupun ruang ICU juga ditambah.
Pada 4 Juli misalnya, jumlah tempat tidur isolasi di 140 rumah sakit yang merawat pasien Covid-19 sebanyak 11.214 dan tempat tidur ICU sebanyak 1.377. Sementara hingga 25 Juli lalu, jumlah tempat tidur isolasi mencapai 11.761 dan tempat tidur ICU sebanyak 1.626.
Lihat Juga : |
Kasus aktif Covid-19 di Jakarta mengalami penurunan. Per Minggu (1/8), angkanya sebanyak 15.884. Jumlah ini turun dibanding pertengahan Juli yang sempat mencapai di atas 100 ribu kasus.
Sementara kasus konfirmasi secara total di Jakarta sampai hMinggu (1/8) mencapai 817.354 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 789.261 orang dinyatakan sembuh dan 12.209 orang meninggal dunia
Menurut Anies, jumlah pemakaman dengan protokol Covid-19 juga turun. Dari 350-400 pemakaman dalam sehari pada beberapa pekan lalu, menjadi 150-200 pemakaman pada pekan ini. Selain itu, kondisi rumah sakit yang merawat pasien Covid-19 di Ibu Kota juga membaik.
Anies menyebut terjadi penurunan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) dan antrean di IGD rumah sakit telah terurai.
Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Ede Surya Darmawan tidak menampik tren penurunan sejumlah indikator itu dipengaruhi mulai dari testing hingga vaksinasi yang tinggi.
Menurutnya, pembatasan sejumlah aktivitas dalam PPKM Darurat juga turut memengaruhi penurunan kasus aktif Covid-19.
"Vaksinasi meningkat otomatis orang lebih terlindungi dan kalau tertular dan keparahan, tidak fatal," kata Ede saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (2/8).
Ede meminta angka testing di DKI terus dipertahankan atau bahkan ditambah. Namun ia mengingatkan agar angka testing itu ditemukan dari penelusuran kontak bukan dari pelaku perjalanan yang masuk ke Jakarta,
"Kalau mereka karena datang (ke Jakarta) dan dites, ini masih masalah, yang harus ditambah harusnya orang karena penelusuran kasus. Jika hasil tracing itu berarti orang yang kontak erat yang kita tangkap," katanya.
Lebih lanjut, meski banyak tempat isolasi di luar rumah sakit disediakan, Ede meminta Pemprov untuk memperbaiki akses masyarakat mendapatkan informasi jika ingin menjalani isolasi. Menurutnya, kasus kematian warga yang menjalani isolasi mandiri selama ini masih tinggi.
"Kita butuh informasi tambahan ruang isolasi yang non rumah sakit. Kenapa itu penting? Karena data isoman yang tidak terpantau kan banyak," ujarnya.
(yoa/fra)