P2G Desak Asesmen Nasional di Seluruh Daerah Dibatalkan

fey | CNN Indonesia
Selasa, 03 Agu 2021 19:55 WIB
Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) meminta Asesmen Nasional (AN) di seluruh daerah dibatalkan selama pandemi virus corona (Covid-19) masih belum terkendali. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) meminta Kemendikbudristek membatalkan Asesmen Nasional (AN) di seluruh daerah selama pandemi virus corona (Covid-19) belum terkendali. P2G menolak AN jika tetap dijalankan di sebagian daerah.

"Aspirasi kami itu membatalkan Asesmen Nasional sepanjang masih pandemi. Artinya mau sebagian atau seluruh daerah, sepanjang Indonesia masih darurat pandemi ya jangan diadakan dulu," kata Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim ketika dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (3/8).

Satriwan menilai pelaksanaan AN bakal percuma jika hanya ditunda di daerah yang belum bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM), seperti rencana Kemendikbudristek.

Menurutnya, tujuan AN adalah untuk memetakan capaian dan progres pendidikan secara nasional. Jika tidak dilakukan serentak di semua daerah, maka tujuan itu sulit tercapai.

"Anggaran [AN] ini besar, hampir tiga kali lipat dari UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer). Dan karena diselenggarakan hanya di sekolah yang PTM terbatas, otomatis ini tidak mampu memotret [pendidikan] secara nasional," ujarnya.

Satriwan mengatakan tak ada urgensi mendesak untuk buru-buru menggelar AN. Menurutnya, permasalahan yang seharusnya segera dibenahi adalah pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Ia mengungkap banyak kendala yang dialami sekolah mengenai PJJ, mulai dari keterbatasan infrastuktur, kepemilikan gawai, kuota hingga keterbatasan interaksi guru-siswa hingga menyebabkan learning lost atau ketertinggalan pendidikan.

"Harusnya Kemendikbudristek buat grand design pendidikan di masa pandemi dan pasca pandemi. Ini yang paling relevan dan mendesak dibutuhkan, bukan Asesmen Nasional," katanya.

Sebelumnya, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbudristek Anindito Aditono mengatakan AN hanya akan dilakukan di daerah yang bisa melakukan PTM. Sementara yang belum akan ditunda sampai waktu yang belum ditentukan.

"Ditunda sampai kondisi pandeminya membaik. Ini ditunda bisa jadi sampai awal tahun depan ya. Jadi tidak memaksakan harus semua daerah [AN] tahun ini," kata Anindito, Senin (2/8).

AN sendiri wacananya digelar pada akhir tahun ini dan diikuti oleh sejumlah siswa kelas 5, 8, dan 11 yang dipilih secara acak. Ujian dilakukan berbasis komputer.

(fra)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK