Dokter RS Bhayangkara Muhammad Hasan Palembang memastikan anak bungsu Akidi Tio, Heriyanty dalam kondisi sehat dan tak menderita penyakit serius. Heriyanty sebelumnya meminta perawatan saat hendak diperiksa Polda Sumatera Selatan (Sumsel) kemarin, Selasa (3/8).
Dokter Biddokes Polda Sumsel Komisaris Mansuri mengatakan tidak ada penyakit yang mengkhawatirkan dari Heriyanty. Saat diperiksa, Heriyanty juga tak mengalami sesak napas. Mansuri memeriksa Heriyanty sekitar 20 menit di rumahnya.
"Kita pemeriksaan ringan saja, wawancara mengenai keadaannya. Sampai kita periksa tadi, tidak ada gejala sesak napas," kata Mansuri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mansuri menyebut Heriyanty menjawab pertanyaan dengan lancar. Tak ada hal yang mengharuskan Heriyanty dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
"Enggak ada sesak napas, juga enggak pakai tabung. Saturasinya juga bagus. Nadinya juga kita periksa bagus," ujarnya.
Lihat Juga : |
Atas pemeriksaan tersebut, Mansuri mengaku akan segera melaporkan kepada penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel. Namun, ia tak bisa memastikan Heriyanty sudah bisa diperiksa atau belum.
"Kami di sini hanya memeriksa, tidak perlu ke rumah sakit. (Bisa diperiksa atau tidak) bukan kewenangan saya," ujarnya.
Sebelumnya, petugas Dinas Kesehatan Sumsel mendatangi kediaman Heriyanty untuk memeriksa kondisi kesehatannya karena mengaku kurang sehat hingga sesak napas, Selasa (3/4) siang.
Kondisi kesehatan Heriyanty yang belum stabil membuat pemeriksaan terkait rencana penyerahan sumbangan Rp2 triliun untuk penanganan Covid-19 di Polda Sumsel pum tertunda.
Lihat Juga : |
Sementara itu, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyebut sumbangan Rp2 triliun dari keluarga Akidi Tio di Sumatera Selatan bodong alias fiktif. Tak ditemukan dana sebesar itu di lingkaran keluarga Akidi Tio hingga Rabu (4/8).
"Sampai hari ini, hampir bisa dipastikan ini bodong," kata Ketua PPATK, Dian Ediana Rae saat dihubungi, Rabu (4/8).
(idz/fra)