ANALISIS

Jaga Jarak PDIP dan Rezim Pengurus Pandemi

CNN Indonesia
Rabu, 04 Agu 2021 18:29 WIB
Manuver kritik PDIP ke pemerintah saat ini dinilai sebagai upaya partai penguasa jaga jarak dengan pemerintah yang mengecewakan rakyat atas penanganan pandemi.
Manuver kritik PDIP ke pemerintah saat ini dinilai sebagai upaya partai penguasa jaga jarak dengan pemerintah yang mengecewakan rakyat atas penanganan pandemi. Foto: Detikcom/Rifkianto Nugroho
Jakarta, CNN Indonesia --

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dinilai tengah melancarkan strategi politik jelang Pemilu 2024 lewat kritik sejumlah elite terhadap pemerintah ihwal penanganan pandemi Covid-19.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, menyatakan kritik-kritik yang dilayangkan oleh beberapa pentolan PDIP itu ibarat upaya partai penguasa menjaga jarak dengan pemerintahan yang tengah menuai kekecewaan publik atas penanganan pandemi yang tidak berkesudahan.

"Dalam konstruksi saat ini, pemerintah kehilangan dukungan dan kepercayaan di tengah masyarakat. Kalau PDIP masih ada dalam pemerintah diam dan tidak mengkritik maka elektoral akan hilang karena tahu pemerintah sedang tidak dipercaya publik," ucap Ujang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di saat yang sama, PDIP butuh kemenangan di 2024, kemenangan dibutuhkan ketika didukung rakyat lagi, sehingga mau tidak mau mengkritik," imbuhnya.

Kritik PDIP yang dimaksud Ujang tercermin dari sejumlah pernyataan Ketua DPR sekaligus Ketua DPP PDIP bidang Politik dan Keamanan, Puan Maharani yang tercatat rutin mengkritisi kebijakan pemerintah sejak Juni lalu.

Kritik Puan di antaranya mendesak pemerintah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di zona merah penularan virus corona (Covid-19).

Puan juga tegas meminta penerapan PPKM Darurat tidak berhenti sebatas kebijakan di atas kertas. Semua aturan yang dituangkan dalam PPKM Darurat menurutnya harus dijalankan secara sempurna dan ditegakkan.

Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat di acara pengumuman pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah Gelombang I di DPP PDI Perjuangan. Jakarta. Rabu (19/2/2020). CNN Indonesia/Andry NovelinoPuan Maharani bersama ibunya, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino

Seminggu berselang, putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu mengingatkan bahwa kondisi rumah sakit yang melayani pasien Covid-19 penuh. Situasi tersebut menurut dia telah membuat pasien dengan gejala sedang dan berat kebingungan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

Terakhir, Puan mengungkapkan kekhawatirannya terkait sejumlah aturan dalam PPKM level 4 yang diperpanjang hingga 2 Agustus.

Ia menyoroti aturan makan di tempat selama 20 menit yang berpotensi hanya jadi lelucon di masyarakat. Menurut dia pemerintah harus bisa menjelaskan secara rinci aturan tersebut jika tak ingin melahirkan ketidakpercayaan masyarakat.

"Soal teknis pengawasannya bagaimana? Apakah hanya perlu kesadaran masyarakat atau bagaimana? Ini harus dijelaskan rinci," kata Puan dalam dalam keterangannya, Selasa (27/7).

Ujang mengatakan manuver politik yang dilakukan PDIP dengan mengkritik pemerintah saat ini merupakan bagian dari upaya memuluskan langkah Puan menjadi calon presiden atau calon wakil presiden di Pilpres 2024 mendatang.

Menurutnya, sekarang merupakan waktu yang tepat untuk PDIP bermanuver, mengingat tahapan penyelenggaraan Pemilu 2024 akan dimulai pada 2022 mendatang.

"Sudah tidak ada waktu lagi, tahapan pemilu dimulai 20 bulan sebelum 2024," ujar dia.

Ujang menambahkan, manuver politik yang dilakukan oleh PDIP saat ini akan memberikan dampak signifikan. Menurutnya, PDIP sedang memainkan politik dua kaki seperti yang dimainkan oleh Gerindra sejak awal periode kedua Jokowi.

"Berpengaruh karena rakyat butuh dukungan dari partai makanya mereka lakukan strategi dua kaki. strategi itu sudah lama dilakukan Gerindra," ujar Ujang.

Berlanjut ke halaman berikutnya...

Jaga Jarak PDIP

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER