Kemenkes soal Tracing Rendah: Banyak yang Tolak Tes Covid
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengklaim masih rendahnya capaian target tracing alias penelusuran kontak erat kasus warga terpapar virus corona (Covid-19) di Indonesia terjadi salah satunya lantaran masih banyak warga kontak erat yang tidak mau diperiksa.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan sejauh ini pihaknya baru bisa melakukan tracing dengan hitungan empat hingga enam kontak erat untuk setiap satu kasus Covid-19 per hari.
"Masyarakat masih tidak mau dilakukan tracing, dan yang menolak untuk di-testing juga masih banyak," kata Nadia melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Jumat (6/8).
Nadia menyebut, pemerintah pusat telah berupaya menggenjot target tracing dengan capaian 1:15, salah satunya dengan menggerakkan aparat TNI/Polri untuk membantu testing dan tracing di lapangan. Hanya saja menurutnya, pemerintah daerah memiliki andil besar dalam pengendalian pandemi covid-19 di wilayah mereka masing-masing.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes itu juga memastikan bahwa pemerintah terus menyuplai, baik reagen PCR maupun rapid tes antigen kit ke masing-masing dinas kesehatan di daerah. Pun, daerah menurutnya sudah seharusnya menyediakan anggaran masing-masing untuk wilayahnya.
"Ini perlu dukungan dari pemerintah daerah setempat untuk mendorong pelaksanaan tracing di tingkat kelurahan atau desa melalui Satgas penanganan covid-19 yang dibentuk," jelasnya.
Terpisah, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut kendala utama aktivitas tracing di lapangan saat ini adalah jumlah personel. Namun, Wiku memastikan pemerintah terus berupaya menambah tenaga tracing untuk meningkatkan capaian testing dan tracing sesuai dengan target.
"Evaluasi di lapangan terus dilakukan termasuk untuk meningkatkan kapasitas tracing sesuai jumlah populasi," kata Wiku.
Wiku menyebut pihaknya akan berupaya memberdayakan masyarakat untuk ikut aktif dalam kegiatan tracing. Pun pemerintah menurutnya bakal memberikan pemerintah daerah keleluasaan untuk menentukan strategi pengendalian pandemi covid-19 di daerahnya masing-masing.
Dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2021 tentang PPKM Level 4 dan 3 di Wilayah Jawa Bali, target testing sehari di sejumlah kabupaten/kota di tujuh provinsi itu ditargetkan minimal 324.283 sehari. Sementara untuk luar Jawa-Bali ditargetkan 47.143 dalam sehari.