Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono menyebut kekebalan kelompok atau herd immunity terhadap virus corona (Covid-19) sudah tercipta di Jawa dan Bali.
Menurutnya itu mungkin terjadi karena lebih dari 50 persen penduduk Jawa-Bali telah memiliki antibodi. Dia menduga tak akan ada lonjakan kasus lagi di Jawa-Bali.
"Kalau dicampur orang yang infeksi alamiah itu sebenarnya sudah mencapai 70 persen lebih. Jadi menurut saya ancaman peningkatan kembali pada tahun ini, jangan lupa pada tahun ini, tidak akan terjadi," ucap Tri kepada CNNIndonesia TV, Kamis (12/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat 350 ribu anak di Indonesia terpapar Covid-19 sepanjang 2020. Sebanyak 777 orang di antaranya meninggal sejak awal pandemi virus corona.
"Kalau kita melihat situasi Covid-19 yang menghantam keluarga anak-anak kita itu cukup banyak," ujar Ketua KPAI Susanto dalam Rapat Koordinasi Nasional secara daring, Kamis (12/8).
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per 11 Agustus 2021, sebanyak 2,9 persen anak berusia 0-5 tahun terpapar Covid-19. Sebanyak 0,5 persen di antaranya meninggal dunia.
Data capaian vaksinasi Covid-19 dalam 24 jam ke belakang mencapai 494.192 orang. Jumlah tersebut terdiri dari 188.642 orang yang menerima dosis pertama dan 305.550 orang mendapat dosis kedua.
Sehingga total capaian vaksinasi dosis pertama mencapai 51.894.566 orang dan dosis kedua sebanyak 25.744.850 orang.
Provinsi yang mencatat capaian vaksinasi tinggi umumnya berada di Jawa dan Bali. Seperti DKI dengan 96,5 persen untuk dosis kesatu dan 37 persen dosis dua. Lalu Bali dengan 90,7 persen dosis pertama dan 29,9 persen dosis dua.
Sementara itu vaksinasi Covid-19 di luar Jawa-Bali masih rendah. Di Lampung vaksinasi dosis pertama hanya 9,5 persen, Maluku hanya 11,94 persen dan Papua hanya 14,22 persen.
Kementerian Kesehatan mulai mendistribusikan vaksin covid-19 merek Moderna ke sejumlah provinsi untuk dipakai masyarakat umum.
Juru bicara vaksinasi dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan vaksin ini diberikan kepada daerah yang memiliki kesulitan. Ia tidak merinci daerah yang dimaksud.
Nadia tidak menampik isu bahwa vaksin ini banyak diincar pejabat di daerah untuk booster atau suntikan vaksin dosis kedua. Namun, ia menegaskan vaksin Moderna yang didistribusikan hanya untuk dosis pertama dan kedua.
"Tidak ada ya untuk saat ini booster masyarakat umum, vaksin Moderna untuk masyarakat itu dosis satu dan kedua," ujarnya.
(fey/fra)