Airlangga Klaim Kasus Aktif di Kalimantan Turun 1,69 Persen

CNN Indonesia
Sabtu, 14 Agu 2021 03:44 WIB
Ketua KPC-PEN menyatakan saat ini jumlah kasus aktif Covid-19 di Pulau Kalimantan mulai menunjukkan pelandaian.
Menko Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto. (ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto menyebutkan saat ini jumlah kasus aktif Covid-19 di Pulau Kalimantan mulai menunjukkan pelandaian.

"Secara umum, perkembangan kasus aktif di Kalimantan Selama Agustus 2021 mengalami penurunan sebesar -1,69 persen," ujar Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Kamis (12/8).

Pria yang juga Menko Perekonomian itu mengatakan meski tiga provinsi mengalami penurunan kasus aktif, masih ada dua provinsi lain; Kalimantan Selatan dan Kalimantan Utara yang mengalami kenaikan kasus aktif cukup tinggi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan data Satgas, kasus aktif di Kalimantan Selatan naik sebesar 34,27 persen, sedangkan di Kalimantan Utara naik 26,66 persen.

Sementara itu, di tingkat kabupaten/kota, dari 13 kabupaten/kota di Kalimantan yang menerapkan PPKM Level 4, terdapat tujuh kabupaten/kota yang mengalami kenaikan kasus aktif, enam di antaranya terletak di Kalimantan Selatan.

Airlangga sempat menggelar rapat koordinasi dengan kepala daerah dan forkopimda di wilayah Pulau Kalimantan. Menurut Airlangga, dari hasil evaluasi menunjukkan penerapan PPKM Level 4 menunjukkan korelasi kuat antara mobilitas masyarakat dan perkembangan jumlah kasus konfirmasi dan kasus aktif.

Menurut Airlangga, semakin besar penurunan mobilitas, semakin besar pula penurunan kasus. Oleh sebab itu, Menteri Koordinator bidang Perekonomian itu meminta seluruh masyarakat saling bekerja sama dalam PPKM Level 4 kali ini.

"Kita harus sama-sama sadari, bahwa penerapan PPKM secara ketat tidaklah mudah bagi kita semua. Namun, mengurangi mobilitas sangatlah penting dilakukan," ujar komandan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) luar Jawa-Bali itu.

Angka Kematian Tinggi

Airlangga juga menyoroti angka kasus kematian di Kalimantan yang masih cukup tinggi. Menurut data per 11 Agustus 2021, jumlah kumulatif kasus meninggal di seluruh Pulau Kalimantan mencapai 8.209 orang.

Case fatality rate (CFR) atau rasio kematian terbesar di Kalimantan Timur yang mencapai 3,1 persen dan Kalimantan Selatan sebesar 3,0 persen. Sedangkan, provinsi lain lebih rendah dari CFR nasional, yaitu Kalimantan Tengah sebesar 2,9 persen, Kalimantan Barat sebesar 2,4 persen dan Kalimantan Utara hanya 1,9 persen.

Lebih lanjut, Airlangga memastikan pemerintah terus meningkatkan jumlah testing dengan melakukan prioritas testing kepada suspek dan kontak erat dari kasus-kasus terkonfirmasi, dengan target minimal 10 kontak erat per kasus konfirmasi. Seluruh kontak erat akan dites dan dikarantina untuk meminimalisasi risiko penularan.

Sampai 11 Agustus 2021, jumlah testing di Kalimantan masih kurang 50 persen dari target yang ditetapkan dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri. Dari 13 kabupaten/kota yang menerapkan PPKM Level 4, semuanya memiliki jumlah testing masih di bawah 25 persen, bahkan yang tertinggi Kota Palangkaraya hanya 24 persen.

Indikator lain seperti situasi perawatan, BOR dan konversi tempat tidur di wilayah Kalimantan menunjukkan tren perbaikan. Dari 13 kabupaten/kota yang menerapkan PPKM Level 4, masih ada dua kabupaten dengan BOR cukup tinggi, yaitu Tanah Laut 92 persen dan Banjarbaru 85 persen.

Airlangga meminta pemerintah daerah harus segera mengonversi tempat tidur rumah sakit hingga 40 persen dari total kapasitas tempat mereka, sesuai dengan aturan yang ditetapkan dalam SE Menteri Kesehatan.

Sementara itu, di tingkat provinsi, ada dua provinsi yang mencatatkan BOR di atas 70 persen, yakni Kalimantan Selatan sebesar 76 persen dan Kalimantan Timur sebesar 70 persen. Sedangkan, tiga provinsi lain mempunyai angka BOR sangat rendah, antara 39 hingga 47 persen.

Lebih lanjut, terkait stok vaksinasi untuk wilayah Kalimantan, selama minggu keempat Juli sampai minggu keempat Agustus 2021, akan didistribusikan ke lima provinsi di Kalimantan sebanyak 1.733.880 dosis. Dengan stok yang masih ada di Pemda sekitar 400 ribu dosis, maka jumlah dosis yang bisa disuntikkan untuk wilayah Kalimantan selama Agustus 2021 ini sekitar 2,1 juta dosis.

(dmi/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER